Karhutla
Satgas Kerahkan Lima Helikopter Water Bombing Atasi Karhutla di Dumai
Sebanyak lima helikopter water bombing dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)di Dumai, Selasa (17/7/2018).
Penulis: Theo Rizky | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Sebanyak lima helikopter water bombing dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)di Dumai, Selasa (17/7/2018).
Pengerahan heli tersebut dilakukan karena berdasarkan pemantauan, memang ada beberapa daerah di Riau yang harus mendapat perhatian khusus, diantaranya adalah Rokan Hilir dan Dumai yang berseberangan langsung dengan negara tetangga.
Apalagi di daerah tersebut sudah 10 hari tidak turun hujan dan titik panas mulai meningkat selama tiga hari terakhir ini.
"Hari ini, kami tim Satgas, khususnya water bombing menfokuskan ke daerah Dumai karena ada beberapa titik yang harus kita selesaikan disana, mudah-mudahan dengan lima heli yang kami kirim pada hari ini, empat heli BNPB dan satu dari Sinar Mas kiranya dapat membatu Satgas darat yang memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang ada disana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger.
Baca: Mencaleg dari Golkar, Begini Alasan Mantan Ketua KPU Pelalawan
Baca: Dalam Sehari Tiga Helikopter Lakukan Patroli Karhutla di Riau
Dilanjutkannya, lahan yang terbakar merupakan lahan yang terbuka.
"Kami lihat masih open akses, dimana lahan tersebut adalah hutan-hutan yang sudah gundul dan bersebelahan juga dengan lahan perkebunan," kata Edwar sambil menjelaskan bahwa hari ini ada 29 titik panas di Riau namun yang terbanyak ada di Dumai.
"Untuk titik api terdapat ada sekitar 24, untuk daerah-daerah lain tetap kita lakukan patroli terpadu, kami juga mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan Satgas darat, baik itu TNI Polri, Manggala Agni, BPBD, masyarakat peduli api, yang sudah bekerja keras bersama-sama untuk menjaga Riau bebas asap dalam rangka memberikan dukungan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk event Asian Games 2018," tambahnya lagi.(*)