Kepulauan Meranti
Tiang Dolphin Pelabuhan Tanjung Samak Baru Dipesan, Kapal Fery Belum Bisa Bersandar di Ponton
Hingga saat ini material tiang Dolphin untuk ponton pelabuhan Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang belum juga didatangkan
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Budi Rahmat
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG- Hingga saat ini material tiang Dolphin untuk ponton pelabuhan Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang belum juga didatangkan oleh rekanan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Padahal, Kamis (5/7/2018) lalu, Dishub Kabupaten Kepulauan Meranti menyatakan material tersebut akan tiba dua minggu kemudian atau hari ini.
Baca: Inilah Wilayah di Bengkalis yang Terimbas Pemadaman Listrik oleh PLN, Mulai Sabtu dan Minggu
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti, Aready, Kamis (19/7/2018) mengatakan, saat ini material berupa tiang dolphin masih dalam proses pemesanan.
Ia mengatakan, material tersebut dipesan oleh pihak rekanan di Kota Batam, Kepri.
Baca: Kisah Kapal Haji Masa Lalu: Ambulombo, Satu Bulan Perjalanan Antar Jamaah Haji ke Tanah Suci
"Masih dalam proses pesan oleh pihak rekanan, saya juga tidak tau kenapa belum juga tiba," ujarnya.
Belum juga digantinya tiang dolphin pelabuhan tersebut menyebabkan sejumlah kapal ferry tidak bersandar di ponton.
Kapal ferry menggunakan badan dermaga (trestel) untuk menurunkan dan menaikkan penumpang meskipun membahayakan penumpang.
Baca: Simulasi Tes CAT CPNS 2018 Bisa Diakses di Situs Resmi Berikut, Yuk Latihan Tes CPNS
Sebab, penumpang harus melewati titian yang papan yang menghubungkan dermaga dengan pintu masuk kapal.
Selain sempit, posisi titian juga tidak rata, tergantung pasang surut air laut.
"Kalau air surut, posisi titian menukik ke arah kapal. Begitu juga sebaliknya jika air laut sedang pasang," ujar Zamri, warga Tanjung Samak.
Baca: VIDEO: Enam Helikopter Waterbombing Diturunka Atasi Karhutla di Riau
Ia berharap, Pemkab Kepulauan Meranti segera memperbaiki ponton pelabuhan tersebut.
Sebab, pelabuhan tersebut merupakan sarana penting bagi warga Rangsang.
"Setiap kami naik kapal, kami merasa was-was lantaran harus melewati titian. Apalagi pada saat ombak besar, kapal yang bergoyang membuat kami semakin takut jatuh ke laut," ujar Zamri.(*)