Pengamat: Pembangunan Jembatan Siak IV Tak Akan Tercapai Tahun Ini 2018
Guru Besar Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Ir H Sugeng Wiyono MMT saat dimintai pendapatnya terkait pekerjaan jembatan Siak IV
Penulis: Alex | Editor: David Tobing
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.com, PEKANBARU – Walau pihak Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Riau menyatakan optimis jembatan Siak IV Siak akan tuntas tahun ini, namun banyak pihak kurang yakin pengerjaan jembatan yang sempat mangkrak beberapa tahun tersebut akan tuntas tahun ini.
Guru Besar Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Ir H Sugeng Wiyono MMT saat dimintai pendapatnya terkait pekerjaan jembatan Siak IV dengan kondisi saat ini, ia menilai, pembangunan tersebut sangat kecil kemungkinan akan selesai tahun ini, dengan progress dan pola kerja yang diterapkan pihak kontraktor hingga saat ini.
Baca: 3.254 Nasabah Berhasil di Gaet Dari Ajang iB Vaganza
“Kemungkinan tidak akan tercapai tahun ini, kalaupun ada peluang, itu sangat kecil. Cukup banyak pekerjaan inti yang belum terlaksana, persentase juga masih kecil, kemudian sejumlah pekerjaan yang butuh teknis yang sangat mendetail juga belum nampak progress,” kata Sugeng kepada Tribun, Selasa (24/7).
Baca: Ingat Arya Permana? Berat Badannya Sudah 91 Kg, Sudah PD Jadi Pesepakbola
Terkait rendahnya target perencanaan pembangunan oleh pihak PUPR, yakni di angka 39 persen hingga menjelang akhir Juli 2018 ini, menurut Sugeng hal tersebut sah-sah saja, karena memang ada regulasi untuk dilakukan perubahan skedul, jika terjadi keterlambatan.
“Perubahan skedul tersebut memang ada aturannya, tapi maksimal sampai tiga kali perubahan. Jika sudah lewat dari tiga kali, maka bisa diputus kontrak. Perubahan skedul tersebut dilakukan jika terjadi keterlambatan,” ulasnya.
Dikatakannya, salah satu pekerjaan yang harus diperhatikan adalah pemasangan hanger atau kabel penggantungan, yang menghubungkan penyangga breast wall dengan tiang bagian atas.
“Harus diperhatikan hanger atau penggantung yang akan dipasang. Dulu sudah dibeli barangnya, tapi dibiarkan tergelatak begitu saja saya lihat, walau terbungkos plastik, itu jangan sampai terbuka. Kalau terbuka dan berkarat, maka harus diganti,” imbuhnya.
Baca: Surga Dunia Itu Ada di Indonesia, 3 Destinasi Wisata Tempati Posisi Teratas Pulau Terbaik Dunia
Dikatakannya, pemasangan hanger tersebut perlu ketelitian yang dalam, dan dilakukan pengecekan yang seksama. Jika ada bagian yang berkarat, maka itu harus diganti, karena dikawatirkan akan berdampak kepada ketahanan hanger tersebut.
“Jika ada yang rusak, maka harus diganti, kalau tidak dikawatirkan akan berdampak kepada keamanan kontruksi jembatan. Kalau ada yang diganti beli bahannya kemaren di Cina. Menunggunya bisa butuh waktu beberapa bulan kadang,” ulasnya.
Selain itu, penyambungan setiap pylon menurutnya juga harus dipastikan materialnya aman dan teliti sekaligus pemasangan setiap abutment per abutment nantinya. Begitu juga dengan kontruksi penting lainnya.
Baca: Ini Pemain Semen Padang yang Perlu Diantisipasi PSPS Riau
Setelah selesai dikerjakan, menurutnya juga butuh waktu untuk dilakukan loading test beban, dan juga mesti harus ada monitoring regangan dan tegangan di kabel, dan dipastikan bahwa semua kebel stabil, tanpa ada pergerakan.
“Nanti untuk mengetesnya dipasang alat, namanya strain gauge, kemudian dimonitor dengan komputer tegangan dan regangan yang terjadi. Itu harus didukung merata oleh setiap kabel. Jangan sampai terulang lagi seperti Siak III, itu ada hangernya yang sengsara, atau memikul lebih berat dibanding hanger lain. Hal itu tentunya akan berdampak kepada keamanan dan ketahanan jembatan, seiring berjalannya waktu. Kita lihat ada kejadian jembatan ambruk di Jawa Tengah setelah lebaran Idul fitri lalu. Setelah lebaran, dilakukan perbaikan hanger ada yang mau diganti, dan sementara pakai hanger lama, ternyata itu membuat jembatannya rubuh,” ulasnya.
Selanjutnya nanti menurut Sugeng,