Viral Medsos
5 Fakta Ikan Arapaima yang Tengah Heboh Diperbincangkan Warga Pekanbaru
Foto dan video yang menampilkan seekor ikan raksasa diangkut dengan sepeda motor telah viral di media sosial.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ikan Arapaima jenis ikan predator tersebut saat ini sedang ramai diperbincangkan warga Pekanbaru.
Foto dan video yang menampilkan seekor ikan raksasa diangkut dengan sepeda motor telah viral di media sosial.
Ikan raksasa itu diduga adalah ikan Arapaima Gigas.
Dari Informasi yang dihimpun, disebutkan bahwa ikan arapaima yang berukuran sekitar 1,5 meter itu berasal dari sebuah kolam di daerah Palas, Pekanbaru, Riau.
Didalam rekaman video tersebut terlihat seorang pengendara motor yang membawa ikan predator berukuran besar yang diikat di atas tempat duduk bagian belakang motornya.
Baca: Heboh Ikan Raksasa Arapaima, Sisiknya Jadi Rebutan Orang, Bangkainya Dianggap Titisan Leluhur
Sejumlah warga terlihat mengerumi pengedara tersebut.
Ikan tersebut terlihat berwarna kemerah-merahan.
Diperkirakan ukuran ikan tersebut mencapai hampir 3 meter.
Rekaman video ini viral setelah diunggah oleh seorang pemilik akun facebook @Damasco Siregar Siagian.
Dalam keterangan video dan foto yang diposting itu, sang pemilik akun menjelaskan jika ikan tersebut ditangkap dari Sungai Siak.
Berikut fakta-fakta tentang ikan araipama gigas yang dirangkum TribunPekanbaru.com:
Baca: Viral, Video Ikan Mirip Arapaima Gigas Berukuran Besar Berhasil Ditangkap
1. Bukan Ikan Asli Indonesia
Ikan Arapaima bukanlah ikan asli Indonesia.
Arapaima gigas adalah jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan.
Panjang ikan di habitat aslinya bisa mencapai 4,5 meter.
2. Buas dan sangat ganas
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, menurut ahli iktiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Haryono, MSi, ikan predator Arapaima gigas sifatnya buas dan sangat ganas.
Apabila dilepaskan ke sungai akan mengancam populasi ikan lokal.
Ikan Arapaiman Gigas ini termasuk salah satu ikan berbahaya atau invasif yang tidak boleh dipelihara sesuai dengan
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perikanan yang diubah menjadi UU Nomor 45 Tahun 2009. Kemudian, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/PERMEN-KP/2014 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya ke Dalam Wilayah NKRI.
Baca: VIDEO: Detik-Detik Penangkapan Arapaima di Kolam Penghobi di Pekanbaru
3. Sekilas mirip Ikan Arwana
Sekilas ikan ini mirip dengan arwana.
Pasalnya, mereka masih satu keluarga, yaitu family Osteoglossodae.
Ikan ini memiliki tubuh yang ramping.
Sementara warna tubuh dominasi warna abu-abu hingga abu-abu-hijau.
Untuk bagian sisik ke arah ekor memiliki bintik-bintik merah.
Aripama Gigas igas memiliki kemampuan untuk menghirup udara permukaan untuk melengkapi oksigen yang berasal dari penggunaan insangnya.
Mereka bernafas dengan oksigen dan muncul ke permukaan setiap lima hingga 15 menit, membuat mereka mudah ditangkap.
Ukuran mereka membuat ikan ini menjadi buruan utama para nelayan.
Baca: Penangkapan Arapaima Gigas di Jalan Cemara Kipas 3 Atas Laporan Pemilik yang Ingin Serahkan Ikan
4. Hampir punah
Ikan Arapaima ini sudah hampir punah
Dikutip dari Kompas.com, populasi ikan yang dikenal dengan nama Arapaima diyakini sudah lenyap di delapan dari 41 komunitas yang diteliti dan jumlahnya di Amazon kini sangat rendah.
Nelayan dilatih untuk menghitung ikan tersebut dari hasil tangkapan mereka sebagai bagian survei skala besar.
Para ilmuwan menyimpulkan efek pemancingan terhadap ikan tropis lebih buruk dari yang diduga sebelumnya.
Hasil studi ini dilaporkan di Aquatic Conservation: Freshwater and Marine Ecosystems.
Satu abad yang lalu, ikan raksasa ini mendominasi tangkapan nelayan di Amazon tapi ilmuwan mengatakan pemancingan berlebihan telah mengurangi jumlah Arapaima secara drastis.
Baca: 13 Ikan Arapaima yang Ditangkap di Sungai Brantas, 3 Ekor Dikonsumsi Warga
5. Jadi favorit penggemar ikan Indonesia
Ukurannya yang besar dan bentuknya yang eksotis membuat ikan Arapaima ini menjadi salah satu ikan favorit bagi penggemar ikan di Indonesia.
Namun, masih banyak pemilik ikan yang tidak berhati-hati sehingga ikan predator itu bisa lepas ke perairan umum.
"Harga ikan ini bervariasi, tergantung ukurannya. Kalau panjangnya lebih dari 1 meter bisa mencapai jutaan rupiah. Jumlah ikan ini di Indonesia, saya belum tahu, karena ada beberapa yang sudah membudidayakannya," ujar ahli iktiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Haryono, MSi seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Beberapa waktu lalu seorang penggemar Ikan di Pekanbaru menyerahkan ikan Araipama yang dipeliharanya kepada Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pekanbaru.
"Penyerahan yang dilaksanakan penghobi atas nama Muslimin Yunus ini dilakukan secara sukarela setelah mengetahui imbauan ini dari koran awal bulan lalu. Kita apresiasi tindakan sukarela yang dilakukan pemilik," kata Kepala SKIPM Pekanbaru, Eko Sulystianto.
Ia mengatakan aksi penangkapan ikan ini dilakukan atas permohonan pemilik yang tidak dapat mengantarkan ikan tersebut untuk diserahkan sendiri SKIPM Pekanbaru.
Dalam penyerahan ikan ini SKIPM turut melibatkan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau dan Loka Konservasi Pekanbaru Kementrian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. (*)