Meranti
Bangkai Kapal Tongkang Diduga Penyebab Rawannya Jalur Selat Rengit
Hingga saat ini KSOP Selatpanjang belum juga mengetahui penyebab pasti rawannya perairan Selat Rengit
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: David Tobing
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG -Hingga saat ini Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang belum juga mengetahui penyebab pasti rawannya perairan Selat Rengit, Kepulauan Meranti.
Dugaan sementara, rawannya jalur pelayaran tersebut lantaran ada bangkai kapal tongkang di dasar perairan tersebut yang belum dievakuasi.
Keberadaan bangkai kapal terebut kerap tertabrak kapal yang melintas pada saat air sedang surut.
Baca: Jadwal Live Streaming Piala AFF U16 2018, Timnas Indonesia vs Myanmar Pukul18.30 WIB
Apalagi jalur pelayaran Selat Rengit cukup sibuk, per harinya ada 12 unit kapal yang melintas di perairan Selat Rengit.
"Cukup sibuk, jika tidak dievakuasi juga bisa membahayakan pelayaran. Apalagi saat air pasang surut atau timpas," ujar Kepala KSOP Selatpanjang, Usman Ys, Selasa (31/7/2018).
Baca: Dewan Minta Dishub Rutin Patroli Penertiban Parkir di Pekanbaru
Kendati demikian, ia masih belum bisa memastikan apakah tongkang yang karam tersebut merupakan penyebab utama karamnya kapal motor yang terjadi berturut-turut pada dua tahun belakangan ini.
Sebab, di area sekitar ada juga material bekas proyek jembatan berupa tiang pancang beton.
"Apakah penyebabnya kapal tongkang atau material proyek kami belum bisa pastikan, sebab letaknya kan di dasar air," ujar Usman.