Dijemput Mobil Warna Silver di Kantor, Begini Kronologi Ibu Lurah yang Pura-pura Mati Agar Selamat 

Sebelum ditemukan warga nyaris tenggelam, Ibu Lurah yang pura-pura mati, ternyata dijemput seseorang Selasa (31/7/2018) siang

Editor: Afrizal
Net
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Sebelum ditemukan warga nyaris tenggelam, Ibu Lurah yang pura-pura mati, Wilujeng Esti Utami (53), ternyata dijemput seseorang Selasa (31/7/2018) siang. 

Lurah Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan warga nyaris tenggelam di Sungai Sere di Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Selasa malam (31/7/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Pemeriksaan sementara pihak kepolisian, diketahui bahwa Ibu Lurah dijemput oleh tersangka Agus Siswanto, warga Kecamatan Muncar, Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 12.00 WIB di kantor Kelurahan Penataban, dengan mengunakan mobil Hyundai warna silver milik tersangka.

Mereka berencana menemui Gus Maki, Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, dengan membawa uang tunai Rp 60 juta.

Sebelum menjemput Ibu Lurah, Agus sempat meneleponnya dan mengatakan bahwa Gus Maki membutuhkan uang Rp 60 juta.

Bu Lurah saat dirawat di Puskesmas setelah ditemukan oleh warga di sungai Sere Kecamatan Bangorejo Banyuwangi Selasa malam (31/7/2018).(Arsip Kecamatan Bangorejo)
Bu Lurah saat dirawat di Puskesmas setelah ditemukan oleh warga di sungai Sere Kecamatan Bangorejo Banyuwangi Selasa malam (31/7/2018).(Arsip Kecamatan Bangorejo) ()

Baca: Polisi Ungkap Motif Pelaku Penganiayaan Ibu Lurah yang Selamat Setelah Pura-pura Mati

Baca: Polda Riau Selidiki Dugaa Pencabutan Plang Penyidikan di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru

Bahkan, Agus meminta seorang rekannya yang berinisial S untuk mengaku kepada Ibu Lurah sebagai Gus Maki melalui telepon seluler.

Agus dan Ibu Lurah kemudian berencana menuju ke Pondok Pesantren Blokagung untuk menyerahkan uang tersebut.

Namun, ternyata Agus tidak langsung menuju ke Blokagung, namun malah membawa keliling Ibu Lurah hingga ke Kalibaru.

"Dalam perjalanan, tersangka meminta Ibu Lurah melempar uang ke kursi belakang dan Ibu Lurah menolak. Saat itu tersangka mulai memukul korban di bagian kepala menggunakan palu yang sudah disiapkan pelaku di dalam mobil," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawan kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/8/2018).

Selain itu, tersangka juga sempat menakut-nakuti tersangka dengan pistol mainan sejenis FN yang bagian gagangnya dipukulkan ke wajah dan tubuh korban.

Setelah dipukuli, korban kemudian pura-pura mati dan oleh tersangka tangan dan kakinya diikat serta kepalanya ditutup dengan plastik lalu tubuh Ibu Lurah diceburkan ke sungai dan ditinggal.

Agus membawa tas ransel milik Ibu Lurah yang berisi uang Rp 60 juta, kuitansi, dan surat pernyataan Agus yang telah meminjam uang sebesar Rp 40 juta kepada Ibu Lurah, serta sebuah telepon seluler.

"Bu Lurah yang masih hidup kemudian meminta tolong dan oleh warga diselamatkan dibawa ke puskesmas. Setelah dirawat, malam itu juga Ibu Lurah pulang dijemput oleh keluarganya," ujar Donny.

Sementara itu, Polres Banyuwangi berhasil menangkap tersangka Agus Siswanto di rumahnya pada Rabu (1/8/2018) pagi.

Polisi juga mengamankan barang bukti pistol mainan dan uang Rp 60 juta yang masih lengkap dengan bungkus kertas yang ditemukan di rumah pengasuh anak tersangka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved