Bengkalis
Diduga Pukul Ketua RW Usai Pertandingan Bola, Oknum Guru Desa Seikodi Dipolisikan
Oknum guru berstatus ASN di desa Seikodi kecamatan Bengkalis di laporkan ke Polisi, Sabtu (11/8/2018) siang kemarin.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
Laporan wartawan tribunbengkalis.com Muhammad Natsir
TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Oknum guru berstatus Apratur sipil negara (ASN) di desa Seikodi kecamatan Bengkalis di laporkan ke Polisi, Sabtu (11/8/2018) siang kemarin.
ASN berinisial F dilaporakan kepolisi karena diduga melakukan pemukulan terhadap ketua RW setempat bernama Sariyat (55) sehari sebelumya.
Sariyat dipukul usai pertandingan sepakbola di desanya berakhir jumat petang.
Tanpa sebab F yang merupakan salah satu pemain kesebelasan yang bertanding memanggil ketua RW tersebut dan langsung melakukan pemukulan.
Baca: Hingga Agustus 150 Paket Telah Dilelang, Tinggal Segini lagi Paket Belum Dilelang
Hal ini diungkap anak korban Khairi saat melapor di Mapolsek Bengkalis, Sabtu (11/8) siang.
Menurut Khairi usai pertandingan sepakbola di desa Seikodi Jumat sore tersebut tiba memanggil ayahnya dengan kata kata tidak sopan.
Kemudian dia juga mengucapkan kata kata tidak pantas terhadap ayahnya
"Karena ayah kami tidak terima lansung mendatangi pelaku dengan maksud mempertanyakan tujuannya berkata kata tidak sopan. Ternyata bukannya mendapat penjelasan ayah kami langsung ditarik bajunya hingga koyak, dan menendang bagian perut ayah kami," jelas Khairi.
Pemukulan itu banyak disaksikan warga yang saat itu berada di lokasi.
Baca: Peringati Hari Pekan ASI se Dunia, Para Konselor ASI Ramaikan HBKB di Pekanbaru
Melihat Sariyat di tendang warga langsung melerai dan memisahkan pelaku dan korban.
"Bajunya ditarik sampai koyak, ini kami bawa juga baju yang digunakan kemarin,"tambahnya.
Karena tidak terima perlakuan F terhadap ayahnya ini, makanya Khairi dan ayahnya melaporkan kepolisian pemukulan tersebut.
Apalagi menurut Khairi ayahnya baru sembuh dari sakit.
Sementara itu korban yang saat itu ada di Polsek Bengkalis juga mengatakan tidak terima atas pemukulan tersebut.