Pilpres 2019
Mahfud MD Heran Dibilang Bukan Kader padahal Dulu Pernah Dimintai Tolong Sebagai Sesama Kader NU
Mahfud hanya heran, kenapa karena dinamikan perpolitikan yang terjadi, dirinya tak dianggap sebagai kader NU.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mahfud MD batal menjadi Cawapres Joko Widodo di Pilpres 2019.
Meski namanya sudah dikonfirmasi dampingi Joko Widodo sepekan sebelum deklarasi, namun bukan nama Mahfud MD yang diumumkan ke publik.
Meski sama-sama inisial M, bukan nama Mahfud MD yang diumumkan jadi cawapres namun Ma'ruf Amin.
Mahfud MD sendiri menegaskan dirinya ikhlas saat dibatalkan menjadi Cawapres Jokowi.
Menurutnya, hal itu adalah hal biasa dalam perpolitikan.
“Saya clear dengan pak jokowi, tidak ada sakit hati tidak ada masalah. Baik hubungannya. Keluarga juga biasa saja, tak pernah antusias. Paling cuma nelepon. Anak saya cuma ketawa-ketawa aja. Kami terbiasa menikmati hal seperti itu dan tak pernah menganggap sesuatu sebagai hal yang serba pasti di dalam kegiatan politik,“ ungkap Mahfud di ILC TVOne, Selasa (14/8/2018).
Baca: Dibilang Bikin Baju atas Kemauan Sendiri, Mahfud MD Tersinggung dengan Pernyataan Ketua PPP
Baca: Mahfud MD Ungkap Kisah Detik-detik Batal Jadi Cawapres Jokowi
Baca: Cemburu, Yeremia Sitompul Habisi Nyawa Risma Sitinjak, Korban Ditemukan Berkat Mimpi Sahabat
Mahfud hanya heran, kenapa karena dinamikan perpolitikan yang terjadi, dirinya tak dianggap sebagai kader NU.
"Saya minta maaf kepada keluarga besar NU, ribut-ribut soal kader. Katanya Pak Mahfud bukan NU. Ya aneh bagi saya, kalau saya bukan NU," katanya.
Padahal sejak kecil dirinya bersekolah di lembaga pendidikan NU. Mulai dari Ibtidaiyah hingga Pondok Pesantren.
Selain itu dirinya juga seorang rektor di perguruan tinggi di bawah naungan NU.
“Saya aktif di Wahid Institute, itu juga afiliasinya ke NU. Saya ini pengurus Ansor periodenya Nusron Wahid ini, yang tanda tangan SK nya Aqil Siroj. Saya juga sampai sekarang ini pengurus ISNU. Ketua dewan kehormatan ISNU," tegasnya.
Mahfud mengatakan, Said Aqil (Ketua umum PBNU) yang dulu sering menyebutnya sebagai kader.
Ada dua momen dimana Said Aqil menyebutnya sebagai kader.
Pertama saat ada kasus seorang menteri terlibat kasus duren. Mahfud waktu itu sedang di Mekkah.
"Pagi-pagi subuh Aqil Sirajd itu telepon. Pak Mahfud Pak Mahfud tolong, sebagai sesama kader NU ini tolong diselamatkan. Nanti NU rusak ni kalau kena," cerita Mahfud di ILC.