Setara dengan Suhu di Arab Saudi, Suhu di Pekanbaru Capai 43 Derajat Celcius

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengendara yang melintas di Jalan Tuanku Tambusai dikejutkan oleh catatan suhu yang terpampang di papan mengukur suhu yang ada di jalan tersebut pada Kamis (23/8/2018).

Pasalnya alat pengukur suhu yang dipasang di atas sebuah papan reklame itu menunjukkan angka 43 derajat celcius, atau sama dengan suhu Arab Saudi.

Warga pun terkejut dan bertanya-tanya ukuran suhu itu dan juga keakuratan alat pengukur suhu tersebut.

Baca: VIDEO: Pergeseran Jadwal, Roro Penyeberangan Bengkalis-Pakning Masih Normal

Baca: Video Guru Pukul Siswa Bikin Heboh. Siswa SMK Ini Ngaku Kepalanya Pusing Usai Dipukul

Sebab, jika benar suhu di Pekanbaru mencapai 43 derajat celcius maka cuaca di Pekanbaru sudah masuk dalam kondisi ekstrim.

Pengendara yang penasaran, menghentikan laju kendaraannya dan mengababidakan angka dialat pengukur suhu itu dengan menggunakan kamera handponenya.

Namun, sebagian warga tidak langsung percaya dengan alat pengukur suhu tersebut, karena cuaca saat itu tidak lah terlalu panas.

Warga yang terkejut dan penasaran pun kemudian melihat smartphonenya dan membandingkan dengan catatan suhu yang ada di smartphonenya.

Baca: VIDEO: Kepala SPK I dan Wakapolres Siak Ikut Memegang Sapi yang Akan Disembelih

Baca: Jadwal dan Link Streaming Bulutangkis Asian Games 2018: 5 Wakil Indonesia Berlaga Pkl. 12.00 WIB

Rasa terkejut dan penasaran warga pun terjawab, sebab disaat bersamaan suhu yang tertera di smarphonenya hanya berkisar 31 derajat celcius.

"Kaget (terkejut) juga tadi pas lihat suhu di alat itu 43 derajat celcius, itu kan setara dengan suhu yang saat ini terjadi di Arab Saudi," kata Muslimin warga Jalan Garuda Sakti yang saat itu sedang melintas di Jalan Tuanku Tambusai pada Kamis (23/8/2018).

Melihat catatan suhu cuaca yang tercacat di smartphone berbeda jauh dengan angka yang ditampilkan di alat pengukur suhu di atas reklame tersebut, warga pun mengambil kesimpulan jika alat tersebut tidak akurat dan rusak.

"Rusak mungkin itu alatnya, tidak akurat, bagusnya dicopot saja, dari pada membuat warga terkejut dan khawatir," ujar Muslimin. (*)