Odoj Pekanbaru Bakal Mengaji di Kawasan Car Free Day RTH Kaca Mayang
Komunitas One Day One Juz (Odoj) Pekanbaru bakal menyelenggarakan kegiatan Ngaji On Street (Ngaos) di RTH Kaca Mayang
Penulis: | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Zul Indra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Komunitas One Day One Juz (Odoj) Pekanbaru bakal menyelenggarakan kegiatan Ngaji On Street (Ngaos) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaca Mayang pada Ahad tanggal 2 September 2018 besok.
Kegiatan tersebut bakal diikuti oleh anggota Komunitas Odoj dan masyarakat umum yang mau bergabung di kawasan car free day.
Kegiatan Ngaos tersebut, mereka juga mengajak masyarakat untuk membudayakan mengaji atau membaca Alquran kapan dan dimana saja berada, tanpa takut akan dilihat oleh orang lain.
Baca: Tim Labfor Lakukan Olah TKP Kebakaran Penginapan di Pulau Sirandah, Kerugian Capai Rp 1,4 Miliar
Baca: Mantan Eks Koruptor Ajukan Gugatan, KPU Surati Partai Senin Depan
"Kegiatan Ngaos ini, tak hanya kami yang bakal mengaji bersama, namun juga masyarakat lainnya, karena kegiatannya terbuka untuk umum. Mengaji di depan umum ini bukan bertujuan untuk membanggakan diri atau riya, seperti yang diperkirakan orang lain. Namun kami memberitahukan kepada khalayak, bahwasanya mengaji itu tidak perlu sembunyi-sembunyi. Kapan dan dimanapun berada, jika ada waktu senggang, bisa mengaji," ungkap Mukhtar.
Usai mengaji bersama, ia menambahkan, para anggota Odoj Pekanbaru baka melakukan penggalangan dana untuk korban gempa di Lombok, serta kopdar bersama.
Baca: Kriteria Cewek Idaman Jonatan Christie Terungkap, Netizen Banyak yang Mundur
Baca: Siap-siap, BKN Isyaratkan Pendaftaran Seleksi CPNS 2018 Semakin Dekat, Ini Videonya
"Kami peduli terhadap para korban gempa di Lombok, makanya setelah ngaos, dilakukan kegiatan penggalangan dana," ujar Mukhtar.
Selain itu, kata Mukhtar, Odoj juga menyelenggarakan Kopdar yang bertujuan untuk membahas agenda kedepan dan silaturahmi.
"Tidak semua anggota yang sering berinteraksi setiap harinya, lewat Ngaos inilah para anggota saling mengenal jauh lebih dekat. Dari yang tadinya hanya mengetahui sekilas, dengan kegiatan ini, mereka jadi tahu seluk beluk masing-masing anggota," pungkasnya. (*)