Tak Hanya Apple Inc Nilai Pasar Amazon Sempat Capai US$ 1 Triliun
Tak hanya Apple Inc nilai pasar Amazon sempat capai US$ 1 Triliun pasa Selasa (4/9/2018).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak hanya Apple Inc nilai pasar Amazon sempat capai US$ 1 Triliun pasa Selasa (4/9/2018).
Semalam di bursa saham New York, Amazon sempat diperdagangkan setinggi US$ 2,050.50 sebelum berkurang sedikit menjelang penutupan bursa di US$ 2,039.51, atau naik 1,3%.
Amazon.com Inc, seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Kontan.co.id, pada Selasa (4/9/2018) sempat sejenak bergabung dengan Apple Inc menjadi perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun yang kedua.
Baca: Update Pendaftaran CPNS 2018,Beredar Info & Pesan WhatsApp Jadwal Seleksi CPNS, Ini Penjelasan BKN
Baca: Apakah Hukum Puasa 1 Muharram dan Adakah Dalilnya?
Baca: Live Streaming TV One Persita vs Semen Padang Liga 2 2018 Hari Ini Kick Off 15.30 WIB
Harga saham Amazon melonjak hingga lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun karena berkembang pesat dalam ritel dan komputasi awan (cloud computing).
Jika saham pengecer online ini mampu mempertahankan akselerasi harga baru-baru ini, tinggal masalah kapan saham Amazon mencapai level setara pembuat iPhone Apple yang mencapai US$ 1 triliun pada 2 Agustus lalu.
Apple membutuhkan waktu hampir 38 tahun sebagai perusahaan publik untuk mencapai tonggak triliun dolar, sementara Amazon mampu tiba di sana "hanya" dalam kurun 21 tahun.
Amazon telah membuat investor terkesan oleh diversifikasi mereka di hampir setiap sudut industri ritel yang mampu mengubah cara konsumen membeli produk.
"Banyak kisah tentang Amazon dan mereka terus meningkatkan dominasi di segmen dunia ritel serta jasa bisnis web,” kata Peter Tuz, Presiden Chase Penasihat Investasi di Charlottesville, Virginia.
"Mereka punya saham-saham dalam porsi kecil di pasar ritel di seluruh dunia, jadi ada banyak yang mereka peroleh di sana."
Amazon juga menyediakan layanan streaming video dan membeli supermarket kelas atas Whole Foods.
Bisnis cloud computing-nya untuk pasar korporasi juga telah menjadi penggerak keuntungan utama.
"Amazon sedikit lebih dinamis dari Apple karena iPhone menjadi lebih matang. Bisnis cloud Amazon adalah sebuah penggerak pertumbuhan ekstra yang tidak dimiliki Apple," kata Daniel Morgan, manajer portofolio di Synovus Trust di Atlanta yang menggambarkan layanan cloud Amazon sebagai "permata mahkota" -nya.
Pada kuartal kedua, unit tersebut menyumbang 55% pendapatan operasional Amazon dan 20% dari total pendapatan, menurut Morgan.
Apple mulai berdagang pada Desember 1980 tetapi sahamnya tidak benar-benar terbang selama 25 tahun kemudian.
Saham Amazon -didirikan sebagai pengecer buku online di garasi Chief Eksekutif Jeff Bezos pada tahun 1994- mulai diperdagangkan di bursa pada 15 Mei 1997 seharga US$ 1,50.
