Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nilai Tukar Rupiah Per Dolar Pagi Ini Rp 14.875. Ini Syaratnya agar Rupiah dan IHSG Kembali Menguat

Nilai Tukar Rupiah Per Dolar Pagi Ini Rp 14.875. Ini Syaratnya agar Rupiah dan IHSG Kembali Menguat

Editor: harismanto
bloomberg.com
Nilai Tukar Rupiah Per Dolar Pagi Ini Rp 14.875 Bloomberg 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Nilai Tukar Rupiah Per Dolar Pagi Ini Rp 14.875. Ini Syaratnya agar Rupiah dan IHSG Kembali Menguat

Rupiah hari ini menguat tipis 0,42% ke level Rp 14.875 per dollar AS, Kamis (6/9/2018) pagi.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Bloomberg di pasar spot, rupiah ditutup kemarin di level Rp 14.938 per dollar AS, Rabu (5/9/2018)

Namun saat perdagangan dibuka pagi ini, hingga pukul 08.15 WIB, rupiah tercatat menguat 0,42% ke level Rp 14.875 per dollar AS.

Baca: Ustaz Abdul Somad Buka Suara Soal Intimidasi yang Dialaminya,Awak Baik-baik Dipersekusi Juga

Baca: PLN Lakukan Pemadaman Listrik, Ini Jadwal dan Lokasi yang Padam Kamis 6 September

Baca: Ketagihan Main Game yang Dibelikan Ibunya Remaja Ini Penggal Kepala Sendiri karena Kalah

Depresiasi rupiah memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Kemarin (5/9), indeks ditutup turun 3,76% ke 5.683,50. Investor asing melakukan aksi jual dengan net sell Rp 877,36 miliar.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap menilai, pelemahan rupiah yang memasuki Rp 15.000 per dollar AS memicu sentimen negatif. Data inflasi Agustus yang stabil di 3,20% tidak mampu menopang pasar. "Investor mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed pada September ini," kata Juan, Rabu (5/9/2018).

Rupiah, seperti dimuat Kontan.co.id, masih belum menunjukkan tajinya.

Kemarin, kurs spot rupiah melemah tipis 0,02% jadi Rp 14.938 per dollar AS.

Serupa, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia terkoreksi 0,59% menjadi Rp 14.927 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, faktor eksternal masih menjadi pendorong utama pelemahan rupiah.

"Terlebih mata uang Iran dan Afrika Selatan koreksi dan ini melanjutkan tekanan pada negara emerging market," jelas dia, Rabu (5/9/2018).

Kondisi pelemahan mata uang beberapa negara asing dan kuatnya dollar, harus menjadi perhatian pemerintah.

“Kejatuhan indeks hari ini dimanfaatkan sentimen negatif dari depresiasi mata uang negara yang yang bermitra bisnis dengan Amerika Serikat. Sehingga investor negara tersebut lebih memilih investasi dollar AS. Kuatnya dollar AS mempengaruhi fundamental rupiah yang sebelumnya berada di level Rp 14.400/dollar AS. Wajar saja pelaku pasar merespon negatif akibat dari kejatuhan rupiah level terendah Rp 14.920/dollar AS,” beber Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia.

Bertoni berharap pemerintah bisa mengambil solusi terbaik untuk antisipasi anjloknya rupiah.

“Selama pemerintah menjaga daya beli masyarakat tumbuh, meningkatkan belanja negara, mengawasi inflasi rendah dibanding tingkat suku bunga, rajin menerbitkan SUN dan obligasi, serta mempermudah birokrasi ekspor tambang bisa menahan sentimen negatif,” ungkap Bertoni kepada Kontan.co.id, Rabu (5/9/2018).

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved