Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Begini Kondisi Terkini Ibu yang Melahirkan Bayi Bermata Satu di Mandailing

Istri dari Tatan ini tak pernah menyangka anaknya akan terlahir dengan kelainan fisik dan meninggal dunia sekitar tujuh jam pasca dilahirkan

Editor: Muhammad Ridho
Tribun Medan/Nanda F Batubara
Ibu bayi bermata satu, Surianti, tampak masih berbaring lemas di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, Jumat (13/9/2018). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tubuhnya tampak begitu lemas. Tatapannya kosong. Jarum infus juga terlihat masih menempel di lengan kirinya.

Istri dari Tatan ini tak pernah menyangka anaknya akan terlahir dengan kelainan fisik dan meninggal dunia sekitar tujuh jam pasca dilahirkan.

Surianti merupakan warga Kelurahan Kayu Jati, Panyabungan, Mandailing Natal. Ia adalah ibu dari bayi perempuan dengan kelainan fisik yang sempat menghebohkan.

Anak sulungnya itu terlahir dengan mata satu dan tidak memiliki hidung. Secara medis, kondisi ini disebut Cyclopia.

Surianti tampak masih tertidur di kasur rawat RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, saat ditemui Jumat (14/9/2018) siang. 

Tidak terlihat sanak saudara maupun tetangga di ruang rawat saat itu. Hanya tampak seorang anak laki-laki yang sedang berbaringan di lantai dekat Surianti dirawat. Anak laki-laki tersebut merupakan anak kedua Surianti.

Suaminya, Tatan, tidak mendampingi Surianti karena masih menenangkan diri di kediamannya yang tak jauh dari RSUD Panyabungan.

Tak lama berselang, seorang perempuan paruh baya datang menghampiri Surianti yang ketika itu masih terbaring lemas.

Baca: Heboh Bayi Lahir Bermata Satu dan Tanpa Hidung di Mandailing Natal, Begini Nasibnya Kini

Baca: Fakta Kelahiran Bayi Bermata Satu di Indonesia, Bukan Cuma di Madina, Pernah Terjadi di Daerah Ini

Ia menyapa Surianti dan menanyakan kabarnya. Perempuan itu merupakan kerabat Surianti.

"Bagaimana? Sehat? Maaf baru bisa menjenguk," kata perempuan tersebut.

Meski diterpa cobaan berat, Surianti terlihat cukup tegar. Hal ini terlihat saat Surianti masih bisa tersenyum ketika dijenguk kerabatnya.

"Sehat kak, tapi begini lah," sahut Surianti.

Tribun Medan mencoba berkomunikasi dengan Surianti. Namun, ia masih menutup diri dan tidak bersedia berkomentar apapun.

"Sudah lah, jangan ditanya-tanya dulu. Kasihan dia, baru kena musibah. Sudah lah ya, mohon dimengerti," ujar seorang perempuan yang pada saat itu berada ruang rawat yang sama dengan Surianti.

Di sekitar rumah sakit, seorang perawat perempuan menyempatkan diri berbincang dengan Tribun Medan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved