Tersinggung Gara-gara Status di Facebook, Pelajar SMP Dikeroyok Teman Sendiri
Seorang pelajar SMP di Palembang Sumatera Selatan dikeroyok temannya sendiri hingga mengalami luka di lengan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pelajar SMP di Palembang Sumatera Selatan dikeroyok temannya sendiri hingga mengalami luka di lengan usai dipukul dengan menggunakan botol.
Suwandy (14) dikeroyok temanya KR (14) diduga karena tersinggung atas status di media sosial.
Suwandy pun melaporkan pelaku, KR (14) dan teman-temannya ke Polresta Palembang, Jumat (21/9/2018).
Dikatakan Suwandy, peristiwa itu bermula ketika ia baru saja pulang sekolah.
Ketika melintas di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, mendadak pelaku bersama rekannya yang lain langsung menghadang korban ketika hendak menuju rumah.
Tanpa basa-basi, korban yang hanya seorang diri langsung dipukuli oleh kawanan pelaku.
Kurang puas, KR langsung mengambil pecahan botol dan hendak menusuk Suwandy.
Baca: Baru Seminggu Nikah Siri, Pria Ini Tewas Dikeroyok 6 Kerabat Istri Kedua
Baca: KPK Cekal Bupati Bengkalis ke Luar Negeri, Diduga Terkait Kasus Ini
Korban bisa mengelak, namun pecahan botol mengenai lengan kirinya.
“Saya dituduh buat status di Facebook, menghina KR itu. Padahal tidak pernah,” kata Suwandy saat membuat laporan.
Suwandy mengaku KR adalah teman sepermainannya sejak kecil.
Ia pun tak menyangka sahabat sejak kecilnya itu nekat ingin membunuhnya karena masalah status di Facebook.
“Dia itu teman kecil saya, tidak mungkin saya menghinanya. Saya juga tidak menyangka KR sampai seperti itu,” ujar korban yang merupakan warga Jalan Bungaran, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, ini.
Sementara itu, Noviyanti (36), ibu kandung korban, berharap polisi dapat menangkap pelaku yang telah melukai putranya itu.
Hal itu agar pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Saya terkejut ketika pulang tangannya berdarah, ternyata dikeroyok temannya sendiri. Saya minta polisi menangkap pelaku,” harap Novi.
Kasubag Humas Polresta Palembang, AKP Andi Haryadi mengatakan, saat ini korban telah diperiksa untuk menangkap para pelaku. (*)