Bencana Banjir dan Longsor di Wilayah Sumatera, Update Jumlah Korban Jiwa, 22 Tewas 15 Hilang
Bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera banyak menelan korban jiwa. Berikut up date jumlah korban yang meninggal
TRIBUNPEKANBARU.COM- Bencana banjir dan longsor melanda wilayah Sumatera.
Dari peristiwa tersebut mnelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Peristiwa bencana terjadi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, sebanyak 20 orang meninggal dan 15 hilang akibat banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada Kamis dan Jumat (11-12/10/2018).
Baca: VIDEO: Live Streaming Persebaya Vs Borneo FC Liga 1 2018 Pukul 18.30 WIB Malam Ini
Selain itu, bencana alam ini juga menyebabkan puluhan orag terluka. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Barat, korban tewas, hilang dan luka tersebar di 4 wilayah, yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman Barat.
Banjir dan longsor melanda 9 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
Baca: VIDEO: SEDANG BERLANGSUNG Timnas U19 Indonesia vs Yordania,Saksikan Disini
Yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada Jumat (12/10/2018) pagi dan sore hari.
Data sementara mencatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal.
Sebanyak 11 murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat (12/10/2018) sore saat jam pelajaran sedang berlangsung.
"Diperkirakan 10 orang hilang. Kejadian berlangsung mendadak. Sungai Aek Saladi tiba-tiba mengalir dengan debit besar dan membawa lumpur dan meluap sehingga menerjang madrasah.
Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," jelas Sutopo melalui siaran pers, Sabtu (13/10/2018).
Lalu pada Sabtu (12/10/2018) pagi, ditemukan 2 korban meninggal lagi akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut.
Korban meninggal adalah satu anggota polisi dan satu orang pegawai PT Bank Sumut.
Dua orang berhasil diselamatkan dari kendaraan yang hanyut. Sutopo melanjutkan, banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal juga menyebabkan 17 unit rumah roboh, 5 unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1 hingga 2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis.
Sebanyak 8 titik longsor berada di Kecamat Batang Natal. Tim gabungan masih melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.