Kepulauan Meranti
Rujukan Berjenjang BPJS Kesehatan Repotkan Warga Kepulauan Meranti
Peraturan BPJS Kesehatan yang menerapkan rujukan berjenjang ternyata sangat menyulitkan warga kalangan bawah di Kepulauan Meranti
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang menerapkan penyelenggaraan rujukan berjenjang ternyata sangat menyulitkan warga kalangan bawah di Kepulauan Meranti.
Pasalnya, tak semua warga berdomisili di daerah fasilitas kesehatan (Faskes) pertama sesuai kartu jaminan kesehatannya.
Program barunya bertajuk rujukan online juga belum ampuh untuk atasi permasalahan tersebut.
Baca: Rangkap Jabatan, Ini Alasan Indra Pomi Ditunjuk Jadi Plt Kepala Dinas Kesehatan
Baca: Kapolres Dumai Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Tiga Lokasi Pengungsian
Sebab, warga yang berdomisili di luar zonasi Faskes tetap juga mendatangi Faskes pertama untuk meminta rujukan ke Faskes rujukan.
Asmah misalnya. Warga Desa Meranti Bunting, Kecamatan Merbau yang berdomisili di Desa Banglas Barat, Kecamatan Tebingtinggi ini diharuskan minta surat rujukan dari Puskesmas Belitung, Kecamatan Merbau untuk minta rujukan perawatan anaknya yang baru lahir ke RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Padahal, jarak antara Desa Banglas ke Puskesmas Belitung tidak lah dekat.
Ia harus menggunakan jalur laut agar sampai ke sana.
"Padahal rumah saya di Desa Banglas Barat lebih dekat ke RSUD Meranti. Seharusnya tak perlu lagi lapor rujuk ke Puskemas Belitung lagi," ujar Asmah, Kamis (18/10/2018).
Baca: Banjir di SD Negeri 140 Pekanbaru, Tenayan Raya
Baca: Dinas PUPR Inhil akan Lelang Proyek Preservasi Jalan Nasional di Inhil
Diakui Asmah, memang ada kemudahan yang ditawarkan oleh Puskemas Belitung, sehingga ia tak perlu ke kasana.
Pihak Puskemas Belitung hanya meminta photo kartu jaminan kesehatannya.
Namun, ia tak punya handphone android untuk mengirimkan photo kartu jaminan kesehatannya.
"Kalau ada android memang mudah, namun kami yang tak punya kan repot juga," ujarnya. (*)