Mengkhawatirkan! Populasi Kerbau Makin Langka di Kepulauan Meranti, Sekarang Cuma 26 Ekor

Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com: Guruh Budi Wibowo

TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG - Populasi hewan ternak jenis kerbau di Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini dinilai mengkhawatirkan.

Saat ini, populasi kerbau di wilayah itu hanya sebanyak 26 ekor saja.

Baca: Diterjang Cuaca Buruk, Nelayan Bukit Batu Hilang di Perairan Bukit Batu Bengkalis

Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kabid Peternakan, Amizar mengungkapkan, mulai langkanya populasi kerbau di Kabupaten Kepulauan Meranti lantaran rendahnya antusias warga beternak kerbau.

Mereka beralasan, beternak kerbau lebih sulit jika dibandingkan beternak sapi.

"Kerbau kan butuh kubangan. Kemudian, banyak juga warga Meranti yang tak paham beternak kerbau," ujar Armizar, Selasa (23/10/2018).

Padahal secara ekonomis, ternak kerbau jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan beternak sapi dan kambing.

Baca: Kronologi Suami Tikam Istri di Rohul,Anak Temukan Ibu Tewas Berlumuran Darah dengan Pisau Tertancap

Fungsi kerbau juga tidak hanya sebagai sumber protein, melainkan juga bisa digunakan untuk membajak dan pengangkut hasil pertanian.

"Namun seiring perkembangan zaman, fungsi kerbau sebagai pengangkut hasil pertanian dan pembajak sawah mulai ditinggalkan. Para petani lebih memilih mesin traktor dan kendaraan bermotor untuk pengangkut," ujarnya.

Lagipula kata Armizar, hingga saat ini belum ada program pengembangan ternak kerbau dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Baca: Sabu dalam Pembalut Diselipkan di Selangkangan, Pemuda Ini Ditangkap Petugas Avsec SSK II

Sedangkan Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri tak memiliki anggaran yang cukup untuk pengembangan jenis tersebut.

"Kami juga tak ada anggaran untuk pengembangan ternak kerbau di Meranti. Permintaan dari para peternak kerbau juga tak ada," ujarnya. (*)