Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Target Vaksin MR di Pekanbaru Dipastikan Tak Tercapai, Ini Pengakuan Masyarakat

Target pemerintah dalam mensukseskan program pemberian imunisasi campak dan rubella (MR), dipastikan tidak tercapai.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Imunisasi Measles Rubella (MR) diberikan kepada para murid di SMPN 3 Pekanbaru, Senin (22/10/2018). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Target pemerintah dalam mensukseskan program pemberian imunisasi campak dan rubella (MR), dipastikan tidak tercapai.

Apalagi targetnya hingga akhir Oktober 2018 ini, anak di bawah usia 15 tahun bisa ikut 95 persen, jauh dari harapan. Terutama target di Kota Pekanbaru.

Sebab, hingga pekan ketiga Oktober ini saja, realisasi pelaksanaan vaksin MR, baru mencapai 21,5 persen. Kenapa bisa tidak tercapai?

Baca: Longsor Jalan Riau-Sumbar di Tiga Titik, Lalu Lintas Macet

Irda, orangtua siswa pelajar salah satu SDN di Kota Pekanbaru saat dijumpai Tribunpekanbaru.com di Kelurahan Tobek Godang, Tampan, Pekanbaru, Selasa (23/10/2018) mengaku, gagalnya capai target vaksin MR ini, karena kesalahan pemerintah sendiri.

"Kenapa awalnya kemarin ada fatwa dari MUI haram," akunya menjawab Tribunpekanbaru.com.

Itu lah pemicu awal sehingga para orangtua takut anaknya ikut divaksin. Meski setelah itu, pemerintah kembali mengatakan vaksin MR tidak haram, dengan meyakinkan tidak ada unsur babi dan sebagainya.

"Belum lagi ada beberapa berita di Medsos, korban vaksin MR di beberapa daerah di Indonesia, meski itu hoax. Sehingga rasa percaya masyarakat makin pudar, meski Diskes gencar melakukan sosialisasi ke ke sekolah," tambah orangtua siswa lainnya, Zubaedah.

Baca: Mengkhawatirkan! Populasi Kerbau Makin Langka di Kepulauan Meranti, Sekarang Cuma 26 Ekor

Sebenarnya masyarakat mau ikut vaksin MR ini, apalagi gratis. Bahkan petugas dinas atau Puskesmas datang ke sekolah, untuk memvaksin para siswa.

"Itu tadi, informasi awal haram tersebut yang membuat masyarakat takut anaknya kenapa-kenapa. Makanya lebih baik tidak sama sekali. Apalagi sebagian orangtua, sudah lengkap mengimunisasi anaknya sejak lahir hingga umur 9 bulan dan seterusnya. Jadi tidak perlu vaksin MR ini," tambahnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldi Senin kemarin mengaku, di sisa waktu hingga akhir Oktober ini, berat merealisasikan target 95 persen, masyarakat ikut vaksin MR.

Untuk diketahui saja, hingga pekan ketiga Oktober, capaian pelaksanaan imunisasi vaksin MR baru sekitar 60.386 jiwa dari target 281. 211 jiwa. Ini berdasarkan data dari 21 Puskemas yang ada di Kota Pekanbaru.

Baca: Belum Masuk Resmi, Tiba-tiba Status Nokia 5.1 Plus Sudah Pre Order di Toko Online Ini

Realisasi imunisasi vaksin MR tertinggi, terjadi di Puskemas Rumbai Bukit yang mencapai 72,3 persen. Sedangkan yang paling rendah, di Puskesmas Sapta Taruna yakni 11, 6 persen.

"Tapi kami akan terus optimis dengan melakukan sosialisasi. Mudah-mudahan terjadi peningkatan dari angka 21,5 persen ini, untuk 7 hari ke depan," harapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved