Advertorial
Laksamana Mengamuk Minuman Khas Melayu Penyegar Dahaga. Ini Cara Membuatnya
Laksamana Mengamuk Minuman Khas Melayu Penyegar Dahaga. Ini Cara Membuatnya
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: harismanto
LAKSAMANA Mengamuk termasuk minuman sajian khas dari Bumi Lancang Kuning Provinsi Riau.
Minuman ini cukup populer bagi masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya.
Sebagai satu ikon Riau, banyak penyedia kuliner di Riau terkhusus di Pekanbaru yang menyediakan menu ini.
Salah satunya adalah Pondok Patin HM Yunus, yang terletak di Jalan KH Nasution, Pekanbaru.
Minuman ini pertama kali dibuat dan dijual Pondok Patin HM Yunus, yang terletak di Jalan KH Nasution, Pekanbaru sekitar tahun 1994 silam.

Bahan utamanya adalah buah ambacang atau kuini yang dicacah, dicampur dengan santan serta gula merah dan dihidangkan dengan es.
Dengan aroma kuini yang cukup terasa sudah memberikan nuansa segar dari minuman ini.
Owner Pondok Patin HM Yunus, H Muhammad Yunus mengatakan, ada kisah masyarakat Riau di balik minuman tersebut.
Pada suatu hari, seorang laksamana mengamuk di kebun kuini.
Dia marah, karena istrinya dibawa lari oleh tuan tanah, pemilik kebun kuini tersebut.
Saking kesalnya, Sang Laksamana menebas-nebaskan pedang yang dibawanya ke segala penjuru kebun.
Puluhan buah kuini jatuh berserakan di tanah dan hancur terkena amukan pedang sang laksamana.
Setelah laksamana puas melampiaskan kemarahannya dan pulang, masyarakat yang sebelumnya hanya berani menonton, kemudian mendekat ke kebun kuini.
Masyarakat pun memunguti buah-buah kuini yang berserakan di tanah tadi.
“Mereka bingung, mau diapakan buah kuini yang telah terkoyak-koyak pedang laksamana itu. Hingga akhirnya seorang ibu-ibu mendapat ide. Ibu tersebut mengumpulkan buah-buah kuini tersebut dan memasukkannya ke dalam kuah santan dan gula merah. Lalu, ibu itu kemudian membagi-bagikan minuman tadi ke masyarakat desa. Ternyata, masyarakat menyukai minuman tersebut. Dari situlah nama Laksamana Menga- muk muncul,“ ungkapnya.