Berita Riau

Menurut Kementan Respon Daerah Masih Terlalu Rendah di Program Replanting

Kementrian Pertanian (Kementan) RI menyebutkan, realisasi program replanting tanaman kelapa sawit di Riau masih terlalu rendah

Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi
Sosmed Tribun Pekanbaru 

Menurut Kementan Respon Daerah Masih Terlalu Rendah di Program Replanting

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hendri Gusmulyadi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kementrian Pertanian (Kementan) RI menyebutkan, realisasi program replanting (peremajaan) tanaman kelapa sawit di Riau masih terlalu rendah.

Pada tahun 2018 ini sejak program itu bergulir, Riau mengajukan sekitar 12 ribu hektare lahan petani untuk diremajakan, namun hingga saat ini baru terealisasi sekitar 4 ribuan hektare.

Baca: Hasil dan Klasemen Akhir Grup C Serta Jadwal Perempat Final Piala AFC U-19 2018

Baca: Riau sudah Kumpulkan Tiga Medali Emas di Cabor Silat Popwil 2018

"Realisasi di Riau masih terlalu kecil dari terget, ini harus ditingkatkan lagi," ujar Dirjen Perkebunan Kementan RI, Bambang Wahyu Dwiantoro, Rabu (25/10/2018) kemarin, pada saat seminar nasional kelapa sawit di salah satu hotel di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Bambang menyebutkan, peremajaan tanaman kelapa sawit merupakan kekuatan yang sangat luar biasa bagi petani.

Melalui sumbangan dana bantuan peremajaan sawit dengan nilai Rp 25 juta perhektar kebun dari pemerintah, seharus ini diambil sebagai kemsempatan bagi petani sawit di daerah untuk perbaikan budidaya.

"(Dana bantuan, red) itu ditujukan untuk perbaikan sawit secara nasional. Sawit-sawit kita ini sebagian besar umurnya sudah tua sudah lebih di atas 25 tahun, sehingga perlu direplanting. Kemudian ada juga petani yang menggunakan bebit kelapa sawit yang dikembangkan tanpa sepengetahuan pemerintah, benihnya tidak bermutu, sehingga harus diganti, jadinya kondisinya, produkfititasnya kurang bagus. Ini (program replanting, red) kesempatan bagi petani untuk mengganti," jelasnya.

Baca: 60 Personil Bakal Terlibat dalam Operasi Zebra Muara Takus 2018 di Dumai

Baca: Sharp Luncurkan Aquos D10, Kelas Menengah dengan Snapdragon 630, Fast Charging dan NFC

Menurut Bambang, pemerintah melalui kementrian perkebunan sudah memberikan kemudahan agar program peremajaan sawit ini dapat dimanfaatkan masyarakat.

Namun, sampai saat ini keseriusan daerah masih dirasa kurang dan perlu ditingkatkan.

"Bagaimana pak Gubernur dengan jajarannya, Bupati dan jajarannya mendata siapa saja petani yang butuh. Ada uang 25 juta perhektare lahan untuk diberikan kepada petani untuk mereplanting kebunnya yang tidak produktif, kenapa tidak ditangkap dengan baik, daerah harus melalukan pendataan petani, siapa-siapa saja yang perlu mendapatkan replanting," jelasnya.

Pada intinya kata Bambang, program replanting yang belum terealisasi maksimal dikarenakan respon pemerintah di daerah masih terlalu rendah baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten.

Secara nasional, untuk mendukung program relplanting perkebunan kelapa sawit petani, pemerintah telah mempersiapkan anggaran sekitar 5 triliun.

Baca: Miliuner Bangun Kapal Titanic II, Interior Seperti Titanic Asli, Berlayar Lewati Rute yang Sama

Baca: Polisi Amankan 25 Kilogram Sabu-sabu dan 50 Ribu Butir Ekstasi serta Tangkap Dua Tersangka Kurir

"Untuk Riau, sebenarnya itu tergantung pada kinerja daerah. Permintaan kemarin 12 ribu hektare, tapi kalau Riau siap 100 ribu hektare dan cepat, kita bisa pebuhi itu," terangnya.

"Kalau terget tak tercapai dan Riau tak siap, tentu jatah Riau kita serahkan ke daerah lain di Indonesia yang lebih siap. Riau ada 300 ribu hektare lebih perkebunan yang harus direplanting, sebenarnya ini kesiapan daerah yang harus ditingkatkan lagi," sebutnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved