Pelalawan
Begini Figur Dirut BUMD Tuah Sekata yang Baru Menurut Bupati Harris, Jangan Cuma Urus Listrik
Dirut BUMD Tuah Sekata Pelalawan yang baru hingga kini belum diputuskan. Ada tiga calon Dirut yang telah menjalani test dua pekan lalu.
Laporan wartawan tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Direktur Utama (Dirut) BUMD Tuah Sekata Pelalawan yang baru hingga kini belum diputuskan. Ada tiga calon Dirut yang telah menjalani test dua pekan lalu.
Panitia Seleksi (Pansel) menggelar fit and propert test setelah masa jabatan Dirut BUMD Tuah Sekata yang lama, Sanusi Arianto telah berakhir pada 29 September lalu. Namun ia tetap ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirut hingga pejabat baru terpilih.
"Bagaimana hasil testnya, sebenarnya kita tak bisa mengintervensi. Nanti akan kelihatan dari nilai test serta poin-poin lainnya," beber Bupati Pelalawan, HM Harris, kepada tribunpelalawan.com, Jumat (2/11/2018).
Baca: Kronologi Sertu Marinir Hendra Temukan Black Box Lion Air di Laut, Lawan Arus dan Gali Lumpur
Baca: Sosok Sertu Marinir Hendra yang Temukan Black Box Lion Air di Laut, Ramah dan Hobi Sepeda Cross
Menurut Bupati Harris figur seorang Dirut BUMD Tuah Sekata yang dibutuhkan yakni memiliki kemampuan berdasarkan disiplin ilmu, wawasan yang luas dalam memanajemen perusahaan, serta ilmu yang cocok dibidangnya. Termasuk tidak pernah berbuat hal-hal yang melanggar hukum.
Tujuan dibentuknya perusahaan daerah untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan bidang usaha yang dijalankan.
Sebenarnya peluang bisnis yang bisa digeluti perusahaan plat merah itu cukup banyak. Mulai dari penyediaan jasa, kontraktor di perusahaan swasta, serta potensi-potensi lainnya.
"Bukan hanya mengurusi listrik saja seperti sekarang ini. Cari peluang-peluang untuk menambah PAD kita," tambahnya.
Baca: Bupati Harris Masih Pelajari Hasil Seleksi Tiga Calon Dirut BUMD Tuah Sekata
Baca: Ini Surat Edaran Menkes untuk Pelaksanaan Imunisasi MR Hingga Akhir Desember
Dirut BUMD kedepan diharapkan lebih terbuka dan selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah.
Manajemen perusahaan daerah tidak berjalan sendiri-sendiri dalam menggali potensi yang ada, tapi berkoordinasi dengan pemkab meski langkah-langkah yang diambil sudah tepat.
Perusahaan daerah harus mendahulukan kepentingan masyarakat sebagai pelayan yang sat ini khusus di bidang kelistrikan. (*)