Intensitas Hujan di Riau Mulai Tinggi, Dewan Minta Warga Bersama Pemerintah Waspada Banjir

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Alexander

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Pemerintah dan masyarakat diminta waspada serta mengantisipasi terjadinya banjir, terutama di kawasan rawan banjir, mengingat intensitas hujan cukup tinggi jelang akhir tahun ini.

Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu mengatakan, pihaknya juga menghimbau instansi terkait juga masyarakat yang berada di kawasan rawan banjir agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi banjir tersebut.

"Sejumlah daerah kita lihat sudah mulai digenangi air, walau belum terlalu tinggi, seperti di Dumai, Rohul, dan juga Rohil, dan beberapa daerah lainnya. Kemudian juga daerah rawan lainnya, seperti Pekanbaru dan Kampar. Karena itu, kita meminta kepada Pemprov Riau melalui instansi terkait agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan ini," kata Kordias kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (4/11/2018).

Baca: Video: Pretty Asmara Meninggal Dunia, Ade Nurul Posting Video Almarhumah Sebelum Operasi

Politisi PDIP ini juga berharap agar instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau ataupun Dinas Sosial (Dinsos) bisa memberikan pertolongan dengan cepat, jika ada masyarakat yang terkena bencana dan musibah banjir tersebut.

Mantan Ketua DPD PDIP Riau ini juga mengatakan, Provinsi Riau memiliki anggaran normalisasi sungai, agar pada musim hujan di wilayah tersebut tidak terjadi banjir.

"Karena itu, kita juga imbau masyarakat untuk turut membantu pemerintah supaya tidak terjadi banjir di daerahnya, sedaya upaya, karena ini demi kita bersama, " imbuhnya.

Baca: Periode Januari Sampai September 2018, Nilai Ekspor Riau Naik 4,35 Persen

Kordias juga mengharapkan agar menjaga kebersihan lingkungan, agar sampah tidak menuju saluran air dan menyumbat aliran tersebut, yang juga bisa mengakibatkan banjir.

"Kebersihan harus tetap terjaga. Kalau sampah sudah menyumbat aliran air, tentu saja hal itu menyebabkan banjir. Banjir tidak hanya soal kesusahan tidur, makan, jaga keluarga, tapi juga soal kesehatan masyarakat bersama," tuturnya. (*)