Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sejarah Hari Ayah di Indonesia, Ternyata Berawal dari Sayembara Menulis Hari Ibu

bolehkah seseorang atau lembaga menetapkan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah jika hari tersebut memang belum ada.

Photo by Derek Thomson on Unsplash
ILUSTRASI 

TRIBUNPEKANBARU.COM  - Tak hanya Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, sosok ayah juga mendapat penghargaan yang sama lewat sebuah peringatan.

Di Indonesia, Hari Ayah diperingati setiap 12 November.

Namun, Hari Ayah sebetulnya dirayakan pada waktu yang berbeda-beda di setiap negara.

Di Amerika Serikat, misalnya, budaya merayakan Hari Ayah sudah dimiliki sejak Juni 1910 di Negara Bagian Washington.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, para ayah diberi penghargaan setiap 19 Maret (St Joseph's Day).

Sementara di Indonesia, Hari Ayah lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Baca: BREAKING NEWS : Warga Temukan Mayat Tersangkut di Bawah Jembatan Jondul Pekanbaru 

Baca: Sambut Cawapres Sandiaga Uno di Bandara SSK II Pekanbaru, Permak Bodi : Foto Pak, Foto Pak

Dilansir dari situs Kemdikbud.go.id, pada 2014 PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo, Jawa Tengah, dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.

Pada acara tersebut, sekitar 70 surat terbaik dibukukan dan dibacakan oleh peserta yang terdiri dari anak-anak usia SD, SMP, SMA, mahasiswa, serta umum.

Seusai acara, para peserta mengajukan pertanyaan yang membuat panitia penyelenggara terkejut:

”Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.”

Pertanyaan tersebut menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia mengingat ayah juga dinilai sebagai sosok penting di keluarga.

Baca: Isi Lengkap Puisi Fadli Zon Berjudul Ada Genderuwo di Istana, Sebut Ciri-ciri Genderuwo

Baca: Eggi Sudjana Ungkap Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia Sebelum atau Setelah Pemilu

Posisi ayah dianggap sejajar dengan ibu dan selalu punya cara sendiri dalam menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga, pemberi nafkah, pelindung, dan masih banyak peran penting lainnya di keluarga.

PPIP pun berusaha mencari informasi tentang hari ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta untuk menanyakan kapan Hari Ayah di Indonesia. 

Mereka juga mencari tahu, bolehkah seseorang atau lembaga menetapkan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah jika hari tersebut memang belum ada.

Namun, mereka belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved