Berbekal Obeng, Bocah Kelas 1 SD Ini Dipaksa Ibu Curi Sepeda Motor, Fakta Mengejutkan Terungkap
DAF diamankan Polsekta Pontianak Barat bersama ibunya karena diduga telah melakukan pencurian dan penggelapan sepeda motor.
TRIBUNPEKANBARU..COM - Seorang bocah yang baru berumur 7 tahun, DAF, diamankan di polisi karena terlibat dalam pencurian sepeda motor.
DAF diamankan Polsekta Pontianak Barat bersama ibunya karena diduga telah melakukan pencurian dan penggelapan sepeda motor.
DAF sendiri masih duduk di Kelas 1 SD.
Adalah aktivis Devi Tiomana yang juga Ketua Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) yang mengungkapkan hal itu.
Devi yang selama ini dikenal sebagai aktivis perempuan dan anak ini, menuliskan kisah tentang DAF di akun Facebook miliknya, Devi Suhandoto, Selasa (13/10/2018).
“DAF umur 7 thn pelajar kelas 1 SD dikawasan Pontianak Timur terpaksa diamankan Polsekta Pontianak Barat karena diduga telah melakukan pencurian dan penggelapan motor bersama2 ibunya,” tulis Devi seperti yang dilansir TribunPekanbaru.com dari Tribun Pontianak.
Devi menjelaskan DAF dan ibunya ditangkap tanggal 4 November 2018.
Baca: Fly Over Pekanbaru Perempatan Mal SKA Tak Selesai Tahun 2018, Butuh Waktu Setidaknya 2,5 Bulan Lagi
Baca: Bocah Kelas IV SD di Langgam Tewas Dilindas Bus Saat Hendak Berangkat ke Sekolah
Baca: Adul Bocah Difabel Kelas 3 SD Ini Harus Merangkak 3 Km ke Sekolah, Lewati Jalan Menanjak dan Menurun
Ia kemudian mengaku menemukan sejumlah fakta terkait aksi DAF dan ibunya tersebut.
“DAF gadis kecil ini telah beberapa kali melakukan pencurian motor dan HP dibeberapa TKP,” tulis Devi.
Menurut pengakuan DAF kepada Devi, ibunyalah yang telah memaksanya melakukan aksi kriminalitas tersebut.
“Dan apabila dia menolak, maka dia akan dipukul, dihajar dan ditendang sampai dia berhasil menuruti semua kemauan ibunya,” tulis Devi lagi.
DAF juga menceritakan bagaimana dirinya berbagi peran dengan ibunya dalam aksi pencurian sepeda motor.
Ternyata DAF hanya berbekal sebilah obeng.
"Saya hanya mencongkel kunci pakai obeng yangg dibeli di Pasar Tengah hingga rusak. Bila sudah rusak, Mamak yang bawa kabur motor dan menjualnya.," tulis Devi menirukan penuturan DAF ketika ditanya keikut sertaannya mencuri motor.
Tidak hanya mencuri motor, DAF juga mengaku beberapa kali disuruh mencuri dan mencopet handphone di Pasar Tengah Pontianak.