Dispora Riau Bawa 17 Cabor di Popnas 2019 Papua
Sebanyak 17 cabor yang akan dibawa lebih banyak cabor perorangan. Cabor beregu hanya cabor yang berhasil lolos Popnas pada Popwil 2018 di Aceh.
Penulis: Rino Syahril | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Rino Syahril
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau berencana membawa 17 cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 mendatang di Papua.
"Sebanyak 17 cabor yang akan kita bawa itu lebih banyak cabor perorangan," ujar Kepala Dispora Riau Doni Aprialdi kepada Tribun, Kamis (22/11/2018).
Untuk cabor beregu kata Doni, cabor yang berhasil lolos Popnas pada Popwil 2018 di Aceh.
"Cabor beregu itu adalah bola voli, bola basket, bulutangkis dan tenis meja," ucap Doni.
Baca: Pertahankan Peringkat 5 Besar Dispora Akan Selektif Bawa Atlet di Popnas 2019
Baca: Kalah dari Semen Padang FC, Pelatih Kalteng Putra: Sepakbola di Sini Bagus Sekali
Sedangkan 17 cabor yang akan dibawa itu jelas Doni adalah atletik, angkat besi, panahan, bulutangkis, bola voli, bola basket, bola voli pasir, tenis meja, pencak silat, dayung, gulat, judo, karate, taekwondo, tinju, tarung derajat dan catur.
"Tapi itu belum pasti juga kita bawa dan itu tergantung dari ketersedian dana kita," ungkap Doni.
Untuk itu Doni minta kepada seluruh cabor yang akan dibawa Popnas 2019 harus tetap fokus menjalani latihan.
"Karena persiapan Popnas harus bergiat dan semangatlah untuk mencapai prestasi," ujar Doni.
Apalagi tambah Doni, beban Riau pada Popnas 2019 cukup berat, karena Riau harus bisa mempertahankan posisi 5 besar.
"Pada Popnas 2018 kita hanya dibawa 4 daerah dari pulau Jawa yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jadi kita juara dari daerah luar Jawa," papar Doni.
Baca: Piala AFF 2018: Timnas Indonesia Dipastikan Gugur, Ini Wawancara Ekslusif Bersama Coach Bima Sakti
Baca: Burung Lovebird Kusumo Mati, Pernah Ditawar Rp 2 Miliar, Ini Curahan Hati Pemiliknya
Oleh karena itu Doni himbau kepada seluruh atlet dan pelatih agar tetap latihan pagi dan sore.
Jika perlu tambah porsi dan jam latihan di malam hari.
"Sebab saat ini seluruh Provinsi juga sudah mempersiapkan atletnya," ucap Doni.
Tingkatkan fisik dan teknik atlet.
"Pelatih fisik dan teknik harus maksimal melatih atlet dan jam terbang harus ditambah misalnya dengan mengikuti try out atau uji coba," kata Doni lagi.
Doni juga menegaskan bagi cabor yang tidak naik peringkatnya konsekuensinya adalah di coret karena hanya membebani APBD. (*)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											