Berita Riau

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp

Kisah dosen cantik asal Pekanbaru menghadapi mahasiswa cari perhatian (Caper) saat proses belajar mengajar dan keseharian di kampus

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Instagram/ari_pristiana
Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp 

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kisah dosen cantik asal Pekanbaru menghadapi mahasiswa cari perhatian (Caper) saat proses belajar mengajar dan keseharian di kampus

Menjalani profesi sebagai dosen, seorang perempuan muda dan cantik harus menghadapi berbagai tantangan.

Baca: SEDIH! Kisah Seorang Ayah di Pekanbaru yang Anak Gadisnya Terbaring di Ruang ICU Akibat Jambret

Baca: MOHON DOA-nya, Mahasiswi Manajemen Komputer UMRI Terbaring di Ruang ICU Akibat Jambret

Mulai dari tantangan menghadapi rayuan mahasiswa hingga tantangan kualitas mengajar.

Menurut seorang dosen muda, Ufira Isbah, ia mengajar mata kuliah ilmu ekonomi.

Tantangannya, frekuensi mengajar masih terbatas jadi perlu pembelajaran untuk upgrade kemampuan mengajar supaya mahasiswa faham dengan filosofi ilmu yang diajar.

Ia juga harus harus update ilmu-ilmu baru supaya tidak monoton.

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp
Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp (Tribun Pekanbaru/istimewa)

"Saya juga harus menghadapi mahasiswa, yang kadang ada yang cari-cari perhatian. Menghadapi hal ini, tergantung cara saya mengendalikan kondisi kelas. So far mahasiswa saya sopan-sopan dan baik jadi tak masalah," ungkap Fira.

Untuk kebutuhan bahan ajar, kata Fira, banyak bersumber dari internet baik itu e-book, journal, program pembelajaran dan lainnya.

Fira juga sering baca e-book melalui smartphone dan laptop.

"Teknik pengajaran juga saya lihat dari youtube, fasilitas tersebut sangat bermanfaat, sayang kalau tidak digunakan. Kemudian juga mencari referensi teknik mengajar yang baik di google. Internet termasuk media yang harus dimanfaatkan secara bijak untuk meningkatkan kualitas diri," jelas Fira.

Baca: FOTO: Pasukan Lanud Rsn Latihan Penanganan Huru Hara di Depan Gerbang SSK II

Baca: Sungai Kampar Kiri Meluap, Gunung Sahilan Terendam Banjir

Sementara, bagi dosen muda lainnya, Sumaiyah MIKom (ig: @sumaiyah_abdullah), tantangan menjadi dosen muda seperti yang ia alami, karena faktor umur tidak jauh beda dengan mahasiswa yang ia ajar, bahkan ada mahasiswa yang sebaya dengan orangtuanya.

Terkadang ia sering dicandain oleh mahasiswa tapi baginya tidak masalah, karena ketika ia serius ia harap mahasiswa juga serius, dan begitu juga ketika bercanda.

"Saya sering bilang ke mahasiswa, ketika di lokal atau ruangan, saya seorang dosen. Ketika di luar anggaplah saya sebagai kakak, adik dan atau anak. Menjadi dosen muda saya juga harus bisa menguasai teknologi, dan saya harus selalu up to date," sebut gadis yang akrab dipanggil Maya ini.

"Saya bisa mengikuti perkembangan mahasiswa melalui media sosial. Kalau dirayu mahasiswa, pernah, saya anggap bercanda saja," ungkap Maya.

Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp
Kisah Dosen Cantik Asal Pekanbaru Hadapi Mahasiswa Caper, Ada yang Sampai Japri via WhatsApp (Tribun Pekanbaru/Instagram/ari_pristiana)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved