Pelalawan
56 Persen Anak di Pelalawan Sudah Divaksin Rubella
Dinkes Pelalawan terus melakukan sosialisasi imunisasi penyakit campak dan rubella atau Measles Rubella (MR).
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas kesehatan (Dinkes) Pelalawan terus melakukan sosialisasi imunisasi penyakit campak dan rubella atau Measles Rubella (MR). Angka anak yang sudah diimunisasi vaksin MR di Pelalawan memang belum terlalu signifikan.
Seperti pekan lalu, Kamis (29/11/2018), Dinkes Pelalawan melakukan sosialisasi di Kecamatan Kerumutan. Sebelumnya, sosialisasi juga digelar di Kecamatan Kuala Kampar.
"Kita akan terus sosialisasi Rubella ini. Supaya mencapai angka maksimal yang divaksin, " kata kepala bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pelalawan, Kasmianto, Minggu (2/12/2018).
Baca: LINK LIVE SCORE Chelsea Vs Fulham, Live BeinSport 1, Liga Inggris Pekan ke 14
Hingga akhir November, terangnya, jumlah anak yang di vaksin di Pelalawan sekitar 56 persen. Tentunya 54 persen lagu belum di vaksin. Bila dimasukkan jumlah anak, jumlah yang divaksin sebanyak 37.000 orang dari 77.000 anak.
Angka anak yang belum divaksin tersebut cukup tinggi. Sebab hampir setengah.
Bila melihat target nasional, maka pencapaian Pelalawan masih sangat jauh. Sebab pemerintah pusat menargetkan 95 persen anak yang divaksin.
Pemerintah pusat memang sudah memperpanjang batas waktu vaksinasi. Sebelumnya November namun diperpanjang sampai akhir Desember.
"Kalau saya menilai, akan susah mencapai target nasional itu. Walau diperpanjang seperti sekarang, " ujarnya.
Penyebabnya karena pro kontra soal vaksin tersebut. MUI menegaskan vaksin tersebut mengandung zat haram sehingga vaksin tersebut pun disebut haram. Namun karena vaksinasi penyakit campak dan rubella mendesak, MUI pun mengizinkan vaksin dilanjutkan.
Baca: VIDEO STREAMING Liverpool Vs Everton, Live BeinSport 1, Nonton Lewat Hape
Kasmianto mengakui akibat pro kontra tersebut masih ada waktu yang menolak untuk divaksin. Ini bisa ditemui dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya.
"Sangat memengaruhi soal halalnya. Banyak yang menolak. Tapi tetap kita lakukan sosialisasi, " ujarnya.
Berdasarkan data Tribunpekanbaru.com akhir Oktober lalu, sebaran anak - anak yang sudah divaksin yakni Kecamatan Pelalawan tertinggi yakni 78, 59 persen dan terendah di Teluk Meranti 25,67 persen.
Kecamatan Langgam mencapai 59 persen atau 5.885 dari 9.975 anak. Pangkalan Kerinci 34,88 persen atau 11.576 dari 33.185 orang. Puskesmas Pangkalan Kerinci Dua 43,32 persen atau 3.023 dari 6.978 orang.
Puskesmas Seikijang 26,02 persen atau 3.197 dari 12.285 orang. Puskesmas Pangkalan Kuras Satu 58,53 persen atau 6.434 dari 10.992 orang.