Rokan Hulu
Asa Pargi Sembuh dari Tumor Ganas di Mulut, Sekdes Rambah Baru Rohul Berharap Bantuan Masyarakat
Ngateni kakak Pargi Rianto menceritakan awal mula adiknya tersebut mengidap penyakit tumor ganas di bagian mulut.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Pargi Rianto masih terbaring di ruangan cempaka Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Rokan Hulu (Rohul).
Pemuda kelahiran 1982, warga RT 04 dan RW 03, Dusun Suka Makmur, Desa Rambah Baru, kecamatan Rambah Samo, ini menderita penyakit tumor ganas di bagian mulutnya.
Pargi Rianto sudah dirawat selama lima hari mulai Jumat (30/11/2018).
Rabu (5/12/2018) kondisi Pargi masih memprihatinkan, hanya terbaring di kasur berukuran sekitar 1 kali dua meter.
Tak banyak yang bisa dilakukan Pargi.

Hanya sesekali bercengkarama dengan kakaknya Ngateni, yang setia menemani Pargi jika membutuhkan sesuatu.
Ngateni kakak Pargi Rianto menceritakan awal mula adiknya tersebut mengidap penyakit tumor ganas di bagian mulut.
Awalnya saat Pargi Rianto sekitar umur 18 tahun, saat itu dia terjatuh dari motor.
Setelah jatuh tambahnya, bagian dagu Pargi terlihat membengkak seperti sakit gigi, melihat hal tersebut pihak keluarga membawa Pargi ke Puskesmas terdekat, setibanya puskesmas tidak ada penyakit yang menghawatirkan dan Pargi diberikan obat, dan berangsur pulih.
Baca: Sakit Gigi Berkembang Menjadi Penyakit Tumor Mulut, Awalnya Tumbuh Daging di Gusi
Baca: Tumor Seberat 27,6 Kg Tumbuh di Rahim Wanita Ini, Sampai-Sampai Sulit Bernafas
Akan tetap di awal 2011 mulut Pargi terlihat cepat membengkak, dan akhirnya pihak keluarga membawa pargi ke rumah sakit PMC dan didagnosa menderita tumor ganas di bagian mulut dan langsung diambil tindakan operasi.
Setelah menjalani oprasi kesehatan Pargi Sudah mulai membaik.
Selang beberapa tahun tepatnya di tahun 2017, penyakit itu kambuh lagi, dan pihak keluarga langsung pergi Rumah Sakit PMC untuk dilakukan operasi kembali.
Tapi operasi tidak bisa dilakukan karena adiknya mengalami koma selama dua hari dua malam.
"Bahkan sempat dibolongi tenggorakannya adik saya untuk menuyelamatkan hidupnya karena tidak lagi bisa bernapas melalui mulut dan hidung," imbuhnya.