Anggota DPR RI Komentari Banjir di Riau, Rendam Puluhan Rumah Warga hingga Mesjid
Iskan mengungkapkan, bencana banjir yang terjadi di Riau, khusunya yang berada di sekitaran sungai siak merupakan bencana rutin
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis meminta kepada pemerintah daerah di Riau agar melakukan upaya penanggulangan banjir sebelum bencana terjadi.
Sebab jika bencana sudah terjadi dan tidak dilakukan antisipasi, maka biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih banyak.
"Jadi kedepan anggaran itu bukan lagi untuk mengatasi bencana, tapi untuk penanggulangan bencana. Jadi sebelum bencana itu terjadi sudah diatasi, karena kalau sudah terjadi bencana itu akan mahal biayanya," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (10/12/2018).

Iskan mengungkapkan, bencana banjir yang terjadi di Riau, khusunya yang berada di sekitaran sungai siak merupakan bencana rutin.
"Banjir itukan terjadi akibat luapan air Sungai dan ini sudah rutin terjadi. Jadi ini sebenarnya bukan bencana lagi, karena sudah rutin," ujarnya.
Baca: Sawah Terdampak Banjir, Warga Desa Penyasawam Kecamatan Kampar Terancam Tidak Bisa Panen Padi
Baca: Banjir dari Kuantan Singingi Sampai ke Indragiri Hulu, Sejumlah Daerah Terdampak Banjir
Baca: Air Sungai Kampar Terus Naik, Rendam Masjid dan Sekolah, 2.488 Jiwa Terdampak Banjir di Kampar
Lebih lanjut Iskan mengatakan, dulu rumah-rumah yang ada di pinggiran sungai dibuat tinggi seperti rumah panggung.
Namun seiring berjalanya waktu, banyak warga yang membuat rumah beton.
Sehingga saat air sungai naik, rumah warga langsung terendam banjir.

"Dulukan rumah-rumah di sekitar sungai itu dibuat rumah panggung, sekarang rumah beton, inilah yang jadi masalah saat terjadi luapan air sungai," katanya.
Seperti diketahui, sejak beberapa hari belakangan ini air sungai kampar terus naik.
Naiknya aliran air di sungai Kampar disebabkan adanya penambahan tinggi buka pintu pelimpah setinggi 30 cm dari tinggi bukaan sehari sebelumnya.
Baca: BREAKING NEWS: 2 Desa di Kampar Riau Kembali Terendam Banjir, Ketinggian Air Sudah Capai 40 Cm
Baca: Banjir di Peranap Mencapai 1,3 Meter Warga Desa Setako Raya Membutuhkan Bantuan dari Pemerintah
Sabtu (8/12/2018) lima pintu pelimpah dibuka setinggi 120 cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger mengimbau masyarakat yang bertempat tinggal dan beraktifitas di sepanjang aliran sungai Kampar untuk lebih berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan.
Sebab air sungai Kampar diprediksi akan mengalami kenaikan dan arusnya juga akan semakin deras.