Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Sawah Terdampak Banjir, Warga Desa Penyasawam Kecamatan Kampar Terancam Tidak Bisa Panen Padi

Banyak sawah, perkebunan dan kolam ikan warga terendam oleh banjir yang disebabkan luapan Sungai Kampar dan kiriman debit air dari Sumatera Barat.

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: CandraDani
Tribun Pekanbaru/Ikhwanul Rubby
3 Desa di Riau Terendam Banjir, Masjid dan Sekolah Tergenang Air Hingga 1 Meter 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Ikhwanul Rubby

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Banjir yang terjadi di Kampar sudah mulai menganggu sumber perekonomian warga di sejumlah daerah yang dilanda banjir.

Banyak sawah, perkebunan dan kolam ikan warga terendam oleh banjir yang disebabkan luapan Sungai Kampar dan kiriman debit air dari Sumatera Barat.

Luapan air Sungai Kampar akibat penambahan bukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang telah sampai merendam halaman rumah warga di Desa Penyasawan Kecamatan Kampar, Minggu (9/12).

Baca: BREAKING NEWS: 2 Desa di Kampar Riau Kembali Terendam Banjir, Ketinggian Air Sudah Capai 40 Cm

Sawah yang berada di desa tersebut sudah habis terendam oleh luapan Sungai Kampar.

Sawah-sawah warga tersebut sudah rata direndam air.

Ijad, warga Desa Penyasawan Kecamatan Kampar mengatakan karena luapan banjir sawah sudah terendam.

"Habislah panen padi kalau udah terendam begini," katanya.

Ia mengatakan luapan Sungai Kampar saat ini telah menggenangi sekeliling halaman rumahnya.

"Air saat ini masih terus naik dan sekarang sudah hampir masuk rumah," katanya.

Baca: Air Sungai Kampar Terus Naik, Rendam Masjid dan Sekolah, 2.488 Jiwa Terdampak Banjir di Kampar

Hingga saat ini Ijad masih memilih bertahan dirumahnya dan menyelamatkan sejumlah barang yang bisa diamankan didalam rumah.

Hal serupa juga diungkapkan Hardi, warga Desa Kuok Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar.

Ia mengatakan dua hari terakhir air terus naik.

Halaman rumah sudah mulai terendam dan sebentar lagi masuk rumah saat ini.

"Kalau naik terus bisa habis keramba ikan saya hanyut," katanya.

Usaha keramba ikan jadi mata pencaharian dan sumber pendapatan bagi Hardi.

Ia berharap luapan air tidak lagi bertambah tinggi.

Disejumlah daerah banjir di Kabupaten Kampar juga saat ini sudah mulai merendam perkebunan sawit dan karet warga.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved