Terungkap Asal Senjata yang Digunakan KKB, Tim Gabungan TNI-Polri Berhasil Identifikasi
Peristiwa tragedi pembantaian terhadap pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya hingga kini masih menjadi sorotan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tagedi pembantaian terhadap pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya meninggalkan rasa ngeri dan menjadi terus menjadi sorotan masyarakat.
Diduga dalang dari peristiwa berdarah di Nduga, Papua ini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Brigjen Dedi Prasetyo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri mengatakan bahwa KKB di Nduga Papua diduga menggunakan senjata yang didapatkan dari merampas anggota TNI dan Polri.
Baca: Siapkan Diri, Hari Ini Kamis 13 Desember Riau Masih Diguyur Hujan
Diduga sebanyak lebih dari 50 anggota KKB menggunakan kurang lebih 25 pucuk senjata.
"Senjata pabrik dari hasil rampasan penyerangan anggota TNI-Polri di wilayah Papua,” kata Dedi seperti yang dilansir GridHot dari Kompas.com.
Kini usaha TNI dan Polri akhirnya menemui titik terang.
Tim gabungan antara TNI dan Polri kini sudah berhasil mengidentifikasi senjata yang digunakan oleh KKB.
Sebanyak 25 senjata yang dimiliki oleh KKB, 17 diantaranya merupakan senjata laras panjang dan 8 lainnya adalah senjata laras pendek.
Senjata-senjata ini diperoleh KKB dengan cara merampas anggota TNI-Polri.
Baca: 5 Fakta Terbaru Kasus Pembakaran Polsek Ciracas: Rumah Orang Tua Juru Parkir Juga Dirusak
Selain itu, senjata ini juga diduga diperoleh dari jalur penyelundupan secara gelap.
Dedi juga mengatakan bahwa beberapa senjata miliki KKB diperoleh dengan membeli di wilayah Papua Nugini dan di wilayah Filipina.
Dedi menjelaskan bahwa senjata api yang dibeli KKB dari Filipina diselundupkan melewati jalur laut.
Sementara itu senjata yang dibeli dari Papua Nugini diperoleh dari jalur darat.
Dedi juga menjelaskan bahwa senjata yang dibeli dari Filipina ini berjenis rakitan.
Kendati demikian, bentuk fisik senjata ini menyerupai senjata api buatan pabrik.