Peneliti Sebut Tsunami Banten - Lampung Unik, Pertama Kali di Indonesia dan Tanpa Gempa
Nugroho beralasan gelombang tsunami yang terjadi di Selat Sunda dikatakan unik karena tidak disertai gempa yang besar.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Peristiwa gelombang tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam dinilai sebagai fenomena unik.
Pasalnya peristiwa semacam itu baru pertama kali terjadi di Indonesia.
Peneliti Bidang Geofisika Laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI), Nugroho Dwi Hananto, mengatakan peristiwa semacam ini merupakan fenomena unik dan langka.
“Sangat unik dan di Indonesia sepertinya baru ini kita jumpai sehingga ini mengejutkan kita semua. Para ilmuwan bersama-sama menganalisis apa sih sebenarnya yang menjadi sebab dari fenomena itu ,” katanya.
Nugroho beralasan gelombang tsunami yang terjadi di Selat Sunda dikatakan unik karena tidak disertai gempa yang besar.
Selain itu tidak juga disertai letusan gunung api maupun angin ribut atau angin topan yang besar.
“Semuanya seperti biasa-biasa saja tapi tiba-tiba air naik dan naik lagi dengan kuat sehingga menyebabkan banyak kerugian dan juga mencabut nyawa manusia,” ungkapnya.
Baca: Update Korban Tsunami di Selat Sunda, 222 Meninggal Dunia, 843 Luka-luka & 28 Orang Hilang
Baca: 7 Fakta Tsunami Banten dan Lampung, Video Detik-detik Kejadian, Jumlah Korban hingga Kesaksian Warga
Adapun sebelum tsunami Selat Sunda yang terjadi kemarin, bencana serupa dan lebih dahsyat pernah terjadi pada tahun 1883 silam.
Ketika itu, tsunami besar yang terjadi menelan ribuan korban jiwa setelah Gunung Krakatau meletus dahsyat.
“Namun demikian kejadiannya kan sekarang berbeda. Tidak ada kejadian letusan gunung api yang besar. Ada letusan kecil saja tapi itu menyebabkan tsunami yang cukup besar,” kata Nugroho
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka.
Melalui akun twitter, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan jika letusan Gunung Anak Krakatau tidak besar.
Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan.
Bahkan juga tidak ada gempa yang memicu tsunami.
Seorang warga yang berada di lokasi tsunami Banten mengungkapkan detik-detik gelombang air menerjang.