Pekanbaru

Buka Peluang Usaha, Tiga Dosen Unilak Ajarkan Daur Ulang Sampah Kepada Remaja di Lingkungan Kampus

Di tangan tiga dosen Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, limbah botol plastik bila di daur ulang memiliki nilai jual tinggi.

Penulis: Theo Rizky | Editor: Ariestia
Unilak
Di tangan tiga dosen Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, yakni Ir. Surtinah, M.P, Dra.Seprita Lidar,M.Si dan Trisia Wulantika, S.P.,M.P secara jeli melihat peluang kreatif dan bisnis karena memiliki nilai jual tinggi dari limbah botol plastik bila di daur ulang. 

Laporan Fotografer Tribunpekanbaru.com, Theo Rizky

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sampah botol plastik yang banyak ditemukan di tempat sampah dan pinggiran jalan menjadi salah satu persoalan di sejumlah kota besar, karena sangat sulit hancur secara alamiah.

Namun di tangan tiga dosen Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, yakni Ir. Surtinah, M.P, Dra.Seprita Lidar,M.Si dan Trisia Wulantika, S.P.,M.P secara jeli melihat peluang kreatif dan bisnis karena memiliki nilai jual tinggi dari limbah botol plastik bila di daur ulang.

Dengan menggandeng kelompok remaja yang ada di lingkungan kampus Unilak, tiga dosen ini melakukan pengabdian masyarakat untuk membantu para remaja agar memiliki peluang berwirausaha.

Baca: Prakiraan Cuaca Pekanbaru di Malam Tahun Baru, Bisa Pesta Kembang Api?

Sepertinya yang dilakukan pada hari Sabtu (29/12/2018) lalu di Kampus Unilak, mereka memberikan pelatihan melalui program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul daur ulang botol plastik air mineral menjadi bunga imitasi pada kelompok remaja di lingkungan kampus Unilak.

Botol plastik bekas di tangan-tangan terampil para remaja dan mahasiswa dibawah bimbingan para dosen Faperta Unilak disulap menjadi bunga imitasi, bros baju, yang memiliki nilai jual tinggi.

Menurut salah satu dosen Ir.Surtinah, M.P, saat dihubungi Minggu (30/12/2018) mengatakan, sampah merupakan barang yang dianggap tidak berguna lagi yang berasal dari hasil kegiatan manusia berupa bahan organik maupun anorganik yang dapat terurai maupun yang tak dapat terurai.

Sampah anorganik yang banyak ditemui saat ini khususnya di lingkungan kampus adalah sampah botol plastik, kegiatan daur ulang merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah.

Baca: Naas, Singa Lepas dari Kandang, Perempuan 22 Tahun Diterkam, Singa pun Ditembak Mati!

Pengelolaan sampah yang dilakukan secara baik akan dapat menciptakan dampak komersil sehingga dapat menjadi suatu usaha yang menguntungkan.

"Harga Brossnya kita jual 5000 sangat cocok untuk souvenir pernikahan, sedangkan bunga imitasinya 1 rangkaian untuk ucapan selamat wisuda atau yang lainnya dijual Rp. 50.000. Dengan banyaknya limbah botol plastik, jika terus dipasarkan dan dikembangkan maka para remaja tadi bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan memiliki usaha. Pemasarannya bisa dilakukan saat pameran, bazar maupun acara wisuda". ujar Surtinah.

Ditambahkannya, harapannya dari kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada kelompok remaja untuk dapat berwirausaha, mengajukan usulan proposal program kreativitas mahasiswa dan lainnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved