Berita Riau
Dumai, Bengkalis dan Meranti Rawan, Perairan dan Jalur Tikus Jalur Favorit Masuk Narkoba Ke Riau
Tiga wilayah tersebut memang berada di bagian pesisir Riau. Agak sulit terpantau secara keseluruhan.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Provinsi Riau, memang terbilang masih rawan akan peredaran narkoba. Berbagai jenis narkotika seperti jenis sabu-sabu, pil esktasi, dan lain-lain, marak ditemukan di bumi lancang kuning.
Riau disinyalir menjadi daerah favorit jalur perlintasan barang haram ini.
Selain diedarkan di Riau, narkotika ini juga didistribusikan ke daerah atau Provinsi lain.
Narkoba khususnya jenis sabu-sabu, kebanyakan masuk ke Riau memanfaatkan sejumlah jalur tikus.
Narkoba ini sebagian berasal dari luar negeri, khususnya Malaysia.
Baca: Riau Pintu Masuk Narkoba dari Malaysia, Seberangi Selat Malaka dan Masuk Lewat Jalur Tikus
Baca: BREAKING NEWS ; WNA Malaysia Tertangkap Bawa 2 Kg Sabu di Rohul Disimpan di Kursi Mobil Barunya
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau sepanjang tahun 2018 lalu, setidaknya sudah menyita sebanyak 19,7 kilogram narkotika jenis sabu-sabu, 6 kilogram jenis daun ganja dan 5.012 butir pil ekstasi. Jumlah ini meningkat dibanding 2017 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan BNNP Riau AKBP Haldun menjelaskan, narkoba masuk ke Riau kebanyakan lewat perairan, terutama jalur-jalur tikus yang lokasinya tersembunyi dan jauh dari pantauan petugas.
Menurut data yang dirangkum BNNP Riau, setidaknya ada lima kabupaten/kota yang kerap dijadikan tempat masuknya narkotika. Kebanyakan ada di wilayah pesisir Riau.
"Dari hasil mapping atau pemetaan kita, ada beberapa yang memang rawan dijadikan pintu masuk narkoba. Ada di beberapa daerah di Riau," ungkap Haldun.
Baca: Jumlah Pengungkapan Narkoba di Dumai Meningkat Dibandingkan Tahun Lalu
Baca: Sepanjang 2018, Polda Riau Ringkus 2.538 Tersangka Terkait Kasus Narkoba dan Sita 325 Kg Sabu
Di antaranya dibeberkan dia, daerah rawan ada di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti.
Tiga wilayah tersebut memang berada di bagian pesisir Riau. Agak sulit terpantau secara keseluruhan.
"Selain tiga daerah itu, daerah rawan lainnya juga ada di Tembilahan. Kemudian di Kabupaten Pelalawan, di daerah Teluk Meranti masuknya," beber Haldun.
Dia menambahkan, BNNP Riau sendiri ditahun 2019 ini berkomitmen untuk semakin gencar melakukan upaya pemberantasan terhadap narkoba yang masuk ke Riau.
"Kita terus meningkatkan pengawasan dan monitoring dalam rangka antisipasi masuknya narkoba. Dalam aspek penegakan hukum juga," tegasnya.(*)