Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Protes Harga Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar, Tour Travel Ini Tutup Penjualan Tiket Domestik

Di pintu masuk kantor travel agent ini, tertulis kalimat yang berbunyi "Maaf, 3 hari ini kami tidak menjual tiket penerbangan domestik,".

Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Afrizal
Kolase Serambinews.com/Budi Fatria
Sebuah fenomena baru melanda orang-orang Aceh yang ingin bepergian ke Jakarta dengan pesawat, yakni membuat paspor dan transit melalui Kuala Lumpur. 

Laporan Wartawan tribunpekanbaru.com, Hendri Gusmulyadi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - PT Muhibbah Mulia Wisata melalui brandnya Muhibbah Tour and Travel yang berlokasi di Jalan Kartini Pekanbaru, menutup penjualan tiket domestik untuk semua penerbangan di dalam negeri.

Pantauan Tribunpekanbaru.com, Selasa (15/1/2019), di pintu masuk kantor travel agent ini, tertulis kalimat yang berbunyi "Maaf, 3 hari ini kami tidak menjual tiket penerbangan domestik,".

Penasaran dengan apa yang melatar belakangi Muhibbah menutup penjualan tiket domestik tersebut, tribunpekanbaru.com pun mencoba untuk konfirmasi.

Direktur Utama PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas'ud yang saat itu berada di dalam kantor menjelaskan langkah Muhibbah menutup penjualan tiket domestik sebagai bentuk protes mahalnya harga tiket pesawat dalam negeri.

"Di tambah lagi Lion Air sudah mengeluarkan surat edaran untuk bagasi berbayar. Sementara selama ini masyarakat sudah menikmati penerbangan dari maskapai yang harganya dulu itu juga tidak terlalu murah. Tetapi dengan harga tiket saat ini dan penambahan bagasi yang hampir sama harganya dengan tiket, dinilai sesuatu yang sangat merugikan masyarakat. Efeknya luar biasa," ungkap Ibnu Masud.

Baca: Meski Harga Tiket Pesawat Turun, Warga Aceh Tetap Terbang ke Jakarta via Kuala Lumpur,Ini Alasannya

Baca: Soal Harga Tiket Pesawat Mahal, INACA Akhirnya Turunkan Tarif Rute Domestik

Baca: Dengar Keluhan Masyarakat! Asosiasi Maskapai Penerbangan Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menurutnya, bagaimana orang-orang melakukan perjalan, maupun wisata jika harga tiket mahalnya di luar akal sehat.

Tidak hanya dari sisi masyarakat dan travel agent saja, namun UKM dinilai juga bisa hancur-hancuran adanya kondisi yang tidak sehat ini.

Protes Muhibbah tidak melayani penjualan tiket selama tiga hari ke depan, terhitung mulai Selasa (15/1/2019), mungkin akan berlangsung lama bila tak ada tanggapan dari pihak-pihak terkait.

"Kita coba dulu, kita relaksasi dulu tiga hari ini, jika perlu akan kita perpanjang waktu penutuapan penjualan tiket domestik. Karena ini sebagai dorongan, mudahan-mudahan kawan dari travel agent lain juga ikut langkah kita, karena kita sudah memulai lebih dulu,"

"Dan harapannya pemerintah juga bisa mendengar, bahwasanya ada suara-suara masyarakat yang perlu dipahami," tegasnya.(*)

Baca: 7 Fakta Terbaru Andini Gadis 14 Tahun Rawat 2 Adiknya yang Masih Balita Seorang Diri

Baca: Taufik Arrahman: Pernyataan Ketum GP Ansor Bisa Hancurkan Ekonomi Riau

Baca: Fly Over Pekanbaru Selesai Akhir Januari 2019, Terjadi Perubahan Arus Kendaraan di 2 Titik Jembatan 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved