Mantan Reporter TVRI dan Didik Anak Jadi Dokter, Kisah Nenek Nurjannah Viral Selamatkan Cucu
Kisah nenek Nurjannah yang akan terus dikenang oleh semua orang. Selamatkan cucu dengan berpegangan pada pohon jati selama 3 jam saat banjir melanda
Kisah Nenek Nurjannah akan selalu dikenang. Baik oleh keluarga maupun semua orang. Sosok yang tangguh penyanyang rela mengorbankan dirinya sendiri
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kisah tentang nenek Nurjannah terus mengemuka seiring dengan sosok heroik dirinya saat terjadi banjir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) .
Meksi kini sang nenek sudah tiada, namun kisahnya terus diceritakan dan menjadi inspirasi banyak orang.
Seorang perempuan yang tangguh, penyanyang yang ternyata adalah seorang ibu yang sukses mendidik anaknya.
Baca: Mobil Terjun ke Jurang di tepi Jalan Lintas Riau-Sumbar di Kampar, Sopir Sempat Lompat Keluar
Ia meninggal dunia setelah sempat diselamatkan dari musibah banjir yang terjadi.
Nenek Nurjannah meninggal dunia akibat serangan jantung dan terlalu banyak meminum air kotor.
Namun ia menyelamatkan cucunya dari banjir yang melanda.
Sebuah foto menjadi bukti bagaimana kasih sayang dan melindungi nenek Nurjannah pada cucunya tersebut.
Baca: Kisah Heroik: Keanehan di Rumah Nenek Nur Jannah usai Pemakaman, Banjir 2 Meter Kasur tak Basah
3 jam lamanya ia berpegang tangan demi menyelamatkan sang cucu. Sampai bantuan datang dan menyelamatkan mereka berdua.
Inilah kisah nenek Nurjannah yang akan terus dikenang baik oleh keluarganya serta bagi kita semua.
1. 3 Jam Peluk pohon jati putih demi selamatkan cucu
Nurjannah Djalil (70) wanita kelahiran Mei 1963 menjadi viral di media sosial saat menyelamatkan cucu semata wayangnya, Waliziab Muhammad Nur (2) saat bencana banjir pada Selasa, (22/1/2019) melanda perumahan BTN Zigma Royal Part, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga.
Dirinya sempat selamat setelah bertahan dengan berpegangan pada pohon jati putih selama tiga jam.
2. Meninggal akibat serangan jantung dan telan air kotor
Meski demikian, keesokan harinya, Rabu, (23/1/2019), Nurjannah harus kembali dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa dan dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis serangan jantung dan terlalu banyak menelan air kotor.