Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

Biasanya Duduk di Lantai, Kini Murid SDN 16 Suka Jaya Bisa Belajar di Kursi dan Meja

Kepala SDN 16 Dusun Suka Jaya, kampung Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang, Siak, Syamsul Bahri amat bersyukur ada tambahan mebel di sekolahnya.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Kepala SDN 16 Dusun Suka Jaya, kampung Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang, Siak, Syamsul Bahri menandatangani berita acara penyerahan bantuan CSR PT Arara Abadi- SMF, Selasa (29/1/2019) di sekolah itu. 

Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Kepala SDN 16 Dusun Suka Jaya, kampung Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang, Siak, Syamsul Bahri amat bersyukur ada tambahan mebel di sekolahnya sejak Selasa (29/1/2019) kemarin.

Perlengkapan mebel berupa meja dan kursi belajar murid-murid tersebut sudah dipakai pada Rabu (30/1/2019).

"Alhamdulillah, kini anak-anak belajar tidak duduk di lantai lagi," kata Syamsul Bahri.

Ia tidak bisa membayangkan sebelumnya, sekolah yang ia pimpin mempunyai perlengkapan seperti sekolah pada umumnya. Sebab selama ini, sekolah itu sangat melarat.

Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Suka Matematika, Bergelut dengan Angka

Tidak cukup meja kursi, minim lemari dan perlatan olahraga. 

"Saya terenyuh melihat anak-anak duduk melantai saat belajar. Mereka yang sekecil itu mendapat nasib berbeda dengan sekolah lain yang lengkap meja kursinya," urai dia.

Perlengkapan mebel dan olahraga  tersebut didapatkan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Distrik Rasau Kuning PT Arara Abadi - Sinar Mas Forestry (PT. AA-SMF) Wilayah Riau. 

Humas Distrik Rasau Kuning Aep Mahmuddin yang disaksikan oleh Kepala CSR Jos Rinaldi,  Staf Deddy dan Humas PT. AA-SMF Wilayah Riau  Nurul Huda menyerahkan langsung beragam perlengkapan tersebut.

"Dengan adanya bantuan dari perusahaan merupakan suatu kebahagian dan kebanggan bagi kami. Sudah sekian lama anak- anak kami duduk tidak ada tempat sandar punggungnya. Kami takut nantinya anak-anak ini akan jadi bungkuk. Sedangkan kalau bantuan kursi diharapkan dari pemerintah butuh proses tender yang membutuhkan waktu," kata dia.

Baca: Hari ke-4 Pencarian Dasril Korban Kapal Tenggelam di Perairan Tanjung Jati Masih Nihil

Pihaknya merasa sangat terbantu. SDN 16 itu pada 2017 telah terakreditasi “A Unggul” untuk tingkat nasional/provinsi. Pihaknya diberikan kepercayaan oleh LPMP Provinsi Riau sebagai Induk kluster K13 dan pihak luar bisa belajar ke SDN 16 tersebut. 

"Kendala kita saat ini adalah signal komunikasi dan listrik PLN yang sering tidak hidup pada pagi hari. Sedangkan proses belajar tersebut semuanya dilaksanakan pagi hari, kami berharap komite sekolah bisa menjadi masukan," kata dia.

Kepala CSR PT AA-SMF Jos Rinaldi juga merasa bangga bisa menyalurkan CSR kepada sasaran yang tepat. 

"Dengan adanya bantuan program CSR ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap pendidikan, sedangkan desa yang berada di SMF ini ada sekitar 200 Desa Binaan," kata dia.

Dengan jumlah desa sebanyak itu maka proses persetujuan juga butuh waktu dan izin  cukup panjang. Sedangkan spesifikasi dan standar seperti sekolah yang lain. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved