Kenapa Buah Jeruk Selalu Ada Saat Perayaan Imlek, Ternyata Ini Alasannya
Kenapa jeruk menjadi buah yang selalu digunakan saat Imlek, bahkan perayaan besar masyarakat Tionghoa lainnya, ya?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jeruk menjadi makanan yang tak bisa dilepaskan saat Imlek.
Buah satu ini selalu hadir di tiap perayaan Imlek.
Memang jeruk bukanlah satu-satunya makanan yang ada saat Imlek.
Saat perayaan Tahun Baru Imlek, akan ada banyak makanan yang disajikan sebagai persembahan atau suguhan kepada tamu yang datang.
Beberapa makanan khas yang ada saat perayaan Imlek ada lumpia, dimsum, mi, hingga ikan kukus yang masing-masing menu tersebut punya maknanya tersendiri.
Misalnya saja mi, yang saat Imlek disajikan mi berukuran panjang dan saat memakan mi panjang tersebut tidak boleh kita potong serta sebisa mungkin tidak dikunyah.
Nah, mi yang panjang ini ada kepercayaannya.
Baca: Mengapa Disebut Imlek? Ternyata Istilah Ini Cuma Ada di Indonesia
Baca: Inilah Rangkaian Kegiatan Sambut Imlek di Living World Pekanbaru, Barongsai 10 Februari
Baca: BERITA FOTO: Penjualan Amplop Angpao Jelang Imlek Meningkat, Ini Peruntungan di Tahun Babi Tanah
Semakin panjang mi yang kita makan, maka semakin panjang juga umur kita.
Selain makanan itu, ada juga buah-buahan yang digunakan sebagai persembahan kepada leluhur atau sebagai sajian kepada tamu.
Selalu Ada Buah Jeruk
Di antara sajian bagi leluhur tersebut, Anda pasti akan melihat buah jeruk yang sering disebut jeruk mandarin.
Kenapa jeruk menjadi buah yang selalu digunakan saat Imlek, bahkan perayaan besar masyarakat Tionghoa lainnya, ya?
Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut "ju", yang mempunyai bunyi mirip dengan "ji".
Artinya keberuntungan.
Selain itu, buah jeruk juga memiliki warna kuning emas yang berkilauan, sehingga buah ini dianggap menunjukkan kekayaan dan kemakmuran.