Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hulu

Diduga Terjerat Utang Piutang, Pria 47 Tahun Ini Nekat Jerat Leher di Pohon Sawit

Warga Desa Talang Lakat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dikejutkan penemuan mayat TG (47).

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Ariestia
baganbatuonline.blogspot.co.id
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit

TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Warga Desa Talang Lakat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dikejutkan penemuan mayat TG (47), yang ditemukan tewas dengan leher terjerat di pelepah sawit di belakang rumahnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh istri korban, Helti Simanjuntak (51) pada Minggu (10/2/2019) pagi sekira pukul 06.00 Wib saat hendak buang air kecil.

Kecurigaan sempat timbul, pasalnya saat ditemukan dengan leher terjerat namun kaki menyentuh tanah.

Namun Informasi yang diperoleh dari Kapolres Inhu, AKBP Dasmin Ginting melalui Ps Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran dijelaskan korban nekat mengakhiri nyawanya akibat terlilit utang piutang.

Baca: VIDEO: Link Streaming dan Live Score Tottenham Vs Leicester City, Live BeiN Sport Pukul 20.30 WIB

Hal ini dipastikan melalui wawancara dengan sejumlah keluarga dan tetangga korban.

"Tetangga korban atas nama Yanir dan Sri Wahyu menuturkan pada Sabtu tanggal 09 Februari 2019 sekira pukul 21.00 WIB, korban sempat bolak-balik di depan rumahnya," kata Misran, Minggu (10/2/2019).

Melalalui keterangan tetangga korban, juga diketahui korban sering mengalami cekcok dengan istrinya oleh karena persoalan utang piutang.

Selain itu, pada Sabtu (9/2/2019) malam korban sempat minum tuak.

Hal ini terungkap melalui keterangan dari pihak keluarga korban.

Bahkan di kedai tuak, korban sempat bercerita tentang rencana adat pernikahan putrinya.

"Korban juga sempat bercerita soal hutang piutang yang menjeratnya kepada keluarganya," kata Misran.

Misran melanjutkan, korban pada akhir tahun 2018 pernah datang ke Polsek Batang Gansal untuk melapor bahwa korban sempat dikejar-kejar oleh warga karena uang panjar mobil Sipirok Nauli hilang sebesar Rp 4 juta dan korban tidak bisa mengganti.

Setelah dilakukan olah TKP, Polisi membawa jenazah korban ke Puskesmas Batang Gansal guna pengecekan visum luar.

"Hasil visum tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban," kata Misran.

Baca: Siswa Kurang Ajar yang Tantang Guru Karena Dilarang Merokok Ditangkap! Begini Nasibnya Sekarang

Keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap korban.

Keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan agar tidak dilakukan otopsi dan keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas.

Korban rencana akan di bawa ke Siantar, Provinsi Sumut untuk dilakukan pemakaman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved