Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penumpang Turun 2.000 Orang per Hari, Porter Sampai Supir Taksi di Bandara Hang Nadim Mengeluh

Penurunan penumpang akibat tiket mahal dan bagasi berbayar, membuat Bandara Hang Nadim kini terlihat sepi.

Penulis: rinaldi | Editor: rinaldi
antara
Petugas memandu pesawat yang baru mendarat beberapa waktu lalu. Bandara Hang Nadim Batam kini sepi, dan dikeluhkan banyak pihak karena penghasilan mereka jadi berkurang. 

tribunpekanbaru.com - Suasana Bandara Hang Nadim, Batam, Sabtu (9/2) lalu terlihat sepi. Pantauan Tribun Batam, di pintu kedatangan hanya ada beberapa penumpang masuk, walaupun sejumlah rute penerbangan tampak terjadwalkan hari itu.

Para porter bandara pun tampak duduk berjejer menunggu penumpang yang akan menggunakan jasanya.

Sepinya bandara tak lepas dari penurunan jumlah penumpang. Menurut Direktur BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso, penurunan penumpang mencapai 2.000 orang per hari. Biasanya ada 7.000 orang per hari, kini hanya sekitar 5.000 orang saja saat low season.

Sepinya penumpang membuat maskapai membatalkan beberapa rute. Lion Air misalnya, pada Jumat (8/2) lalu membatalkan tiga rute penerbangan. "Untuk rute Pekanbaru dari tiga flight jadi dua flight, rute ke Padang dari tiga flight jadi satu saja," kata Distrik Manager Lion Air Batam, M Zaini Bire, Sabtu (9/2).

Terkait apakah akan ada rencana pembatalan penerbangan untuk Minggu (10/2) dan Senin, Bire belum bersedia memberi penjelasan.

Sedangkan penerapan tarif bagasi, menurutnya dilakukan karena biaya operasional makin tinggi, mengharuskan penerapan aturan tersebut. "Ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat memengaruhi biaya operasional kita," ucapnya.

Kebijakan bagasi berbayar dipadu kenaikan harga tiket, menjadi formula mujarab untuk menurunkan jumlah penumpang. Hal ini menimbulkan efek berantai pada banyak hal. Supir taksi bandara misalnya, menjadi salah satu korban kebijakan tersebut.

Jhonny, supir taksi bandara yang sudah bekerja 4 tahun, mengaku sepinya penumpang bandara berpengaruh pada pendapatan hariannya. Dikatakan, biasanya penumpang yang datang sendiri dan membawa banyak barang, memilih menggunakan taksi. Sekarang penumpang hanya bawa satu ransel atau koper kecil saja, lebih memilih ojek yang lebih ekonomis.

Jhonny berharap pemerintah menyelesaikan masalah ini. “Diselesaikan lah dua hal itu (bagasi berbayar dan tiket mahal). Kasian penumpang kan, kita supir taksi juga kasian, pendapatan turun. Dulu kita bermasalah dengan taksi online dan sudah selesai. Masak sekarang kita harus bermasalah dengan maskapai,” keluhnya. (tribunbatam)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved