Jangan Sembarangan Tindik Hidung, Wanita Ini Nyaris Tewas, Kini Bergantung Hidup dengan Kursi Roda
Jangan sembarangan menindik hidung karena bisa berisko kematian. Perempuan ini contohnya yang mengalami lumpuh akibat infeksi tindikan di hidung
TRIBUNPEKANBARU.COM- Peristiwa berikut ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua bagaimana bahayanya menindik hidung sembarangan.
Menindik hidung tanpa didampingi ahlinya atau melalui cara kedokteran akan sangat berisiko.
Tidak hanya terjadinya infeksi bahkan lebih dari itu bisa saja mengancam nyawa akibat tindikan diarea yang sensitif tersebut
Baca: Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan, Mbah Mentil Dibunuh Pacarnya, Korban Disetubuhi kemudian Dicekik
Baca: Belum Ada Kejelasan, Hampir 4000 Ketua RT dan RW di Pekanbaru Menanti Pembayaran Insentif
Baca: Gunakan Bahu Jalan, Satpol PP Pekanbaru Tertibkan Pedagang di Depan Pasar Arengka
Seperti kisah seorang perempuan muda di Brasil kini harus menggantungkan hidupnya pada kursi roda untuk menopang aktivitasnya sehari-hari.
Semua itu berawal ketika dia menindik hidungnya, yang kemudian membuatnya terinfeksi bakteri.
Diwartakan Daily Mail, Rabu (13/2/2019), Layane Dias menindik hidungnya pada Juli 2018, ketika dia berusia 20 tahun.
Dia mengaku tindikannya berdarah dan bengkak, namun dia mengabaikannya.
Lama kelamaan, dia mengalami demam. Usai demamnya menghilang, Diias mulai merasakan sakit yang serius di kakinya hingga menyebabkan mati rasa di di seluruh tubuhnya.
Dia bahkan tidak bisa berjalan. Tim dokter awalnya kesulitan memberikan dianosis yang tepat hingga akhirnya menemukan bakteri bernama Staphylococcus aureus di aliran darahnya.
Baca: XL Axiata Tawarkan KUOTA INTERNET Tanpa Batas Waktu dan Tanpa Hangus, Hadirkan Kartu Perdana Go Izi
Baca: Bocah Ini Masih Melihat Kepala Pamannya Menyembul Sebelum Ditarik ke Dalam Air oleh Seekor Buaya
Lalu dokter menanyakan padanya mengenai kemungkinan dia memiliki luka di hidungnya, sebab area itu menjadi lokasi bakteri biasanya berkembang.
Dias menyatakan, telah menindik hidungnya beberapa pekan sebelumnya.
Akhirnya, Dias dirujuk ke Rumah Sakit Institute de Base di Brasilia. Hasil pemindaian MRI menunjukkan, perempuan itu memiliki 500 ml nanah memadati tiga ruas tulang belakang di sumsum tulang belakangnya.
"Saya pikir itu bintik, tapi menyebabkan demam. Saya memakai krim dan seminggu kemudian hilang," ucapnya, kepada BBC Brazil.
Baca: Update Persib Bandung: Lawan Arema Malang, Radovic Sebut Pertandingan Berjalan Sengit!
"Saya mati rasa dari dada ke bawah," imbuhnya. Dia harus menjalani operasi darurat. Ahli bedah Oswaldo Ribeiro Marquez mengatakan, dia belum pernah melihat kasus infeksi bakteri disebabkan penindikan, selama dia berkarier 15 tahun.
Operasi darurat berhasil menghentikan infeksi menyebar, yang juga mengancam jiwanya. Meski demikian, Dias tidak bisa menggunakan kedua kakinya.