Kepulauan Meranti

Kisah Istri yang Dibacok dan Tiap Hari Alami KDRT, Suaminya Tobat Setelah Alami Hal Ini

Selama lima tahun seorang ibu rumah tangga berinisial S di Meranti mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Teddy Tarigan

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Selama lima tahun seorang ibu rumah tangga berinisial S di Meranti mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Pengalaman pilunya disampaikan dalam Penyuluhan Antisipasi Dini Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Afifa Sport Center, Selatpanjang.

Penyuluhan yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Kepulauan Meranti berlangsung pada Selasa (19/2/2019) pagi.

Di depan ratusan peserta penyuluhan, S membeberkan apa yang terjadi pada dirinya selama bertahun-tahun.

Baca: Kisah Pilu Bunga Dijual Ibu Angkat Pada Pria Hidung Belang, Terpaksa Layani Demi Balas Budi

S mengatakan bahwa dirinya sudah mengalami kekerasan selama 5 tahun.

"Saya adalah korban kekerasan rumah tangga. Hampir setiap hari saya dipukul oleh suami saya," ungkap S dengan suara gemetar.

Wanita yang hadir dengan penutup wajah itu bahkan mengaku dirinya sampai dibacok oleh sang suami.

Hal itu yang kemudian mendorongnya untuk berani melaporkan sang suami setelah bertahun-tahun dianiaya secara fisik.

"Pada suatu malam suami saya pulang dan langsung membacok saya sebanyak tiga kali, pada punggung, leher dan kepala," ungkaonya.

Berawal dari sana dirinya akhirnya dirinya memberanikan diri untuk melaporkan kepada pihak kepolisian yang kemudian ditanggapi pihak Dinsos P3APPKB Kepulauan Meranti untuk didampingi.

"Saya sudah merasakan takut dan sakit selama bertahun-tahun. Dengan perasaan itu saya memberanikan diri melapor," ungkapnya sambil menahan Isak tangis.

Baca: Pamit ke Warung, Seorang Gadis 15 Tahun Dikabarkan Hilang di Kepulauan Meranti, Warga Sedang Mencari

Kasus wanita dua anak tersebut kini sudah ditangani polisi dan sang suami sudah menjalani hukumannya.

Setelah kasus itu, suaminya tobat melakukan KSRT.

"Ada perubahan (suami) ada efek jera sama dia, dia tidak berbuat kasar, takut merokok, takut dia masuk penjara lagi," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved