Kepulauan Meranti
Kisah Istri yang Dibacok dan Tiap Hari Alami KDRT, Suaminya Tobat Setelah Alami Hal Ini
Selama lima tahun seorang ibu rumah tangga berinisial S di Meranti mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
S mengatakan tetap menjaga rumah tangganya dengan alasan bahwa mencintai suaminya dan sudah memiliki dua anak.
Walaupun demikian, ia mengatakan peristiwa tersebut juga memberikan pengaruh buruk pada anaknya.
"Pengaruhnya kepada mental, anak itu gampang tersinggung, gampang marah, perlakuannya juga menyimpang karena kurang pengawasan orang tua," ungkapnya.
Kabid Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos P3APPKB Kepulauan Meranti Juwita Ratna Sari mengatakan bahwa cerita S maupun korban-korban lainnya dalam penyuluhan tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi.
Sehingga ada keberanian masyarakat untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi di lingkungannya.
"Jadi ini sebagai infomasi kepada masyarakat, agar jangan takut melaporkan tindak kekerasan yang terjadi kepada kita maupun masyarakat sekitar," ujarnya.
Ratna menyampaikan bahwa korban tindak kekerasan tidak usah takut karena identitas sebisa mungkin akan dijaga.
"Bahwasannya apapun informasi terhadap korban dan identitas kita sebisa tidak terekspos," ungkapnya.
Baca: Hipnotis Korbannya, Dua Pria Gasak Uang Tunai Rp 75 Juta, Satu Pelaku Ditangkap di Solok
Dirinya juga menyampaikan agar jangan takut bila melaporkan takut akan persoalan ekonomi.
"Seperti ibu (korban) ini, kita juga dampingi untuk memberikan pendampingan secara hukum dan pemberdayaan untuk meningkatkan ekonominya," ujarnya.
Ia berharap melalui penyuluhan ini, pemahaman dan pengetahuan akan kekerasan terhadap anak tidak hanya di dapat peserta akan tetapi dibagikan kepada masyarakat luas. (*)
Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com: