Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hilir

Diagnosis Dokter Tak Sesuai dengan Hasil Operasi, Ayah di Inhil Bingung dan Sedih Anaknya Meninggal

Miftahul Huda seketika bingung atas hasil diagnosa dokter kepada anaknya Faza Azmi Ardhan yang berusia 8 tahun.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/T Muhammad Fadhli
RSUD Puri Husada Tembilahan, Indragiri Hilir 

Laporan Wartawan Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.

TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN – Miftahul Huda seketika bingung atas hasil diagnosa dokter kepada anaknya Faza Azmi Ardhan yang berusia 8 tahun.

Pada awalnya, anak bungsunya tersebut diagnosa menderita penyakit hernia dan usus buntu oleh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, sehingga harus segera di operasi.

Namun kebingungan Miftahul Huda justru semakin memuncak setelah operasi dilaksanakan.

Baca: Siap-siap! Besok, Tiket Kereta untuk Mudik Lebaran 2019 Mulai Dijual, Begini Caranya. . .

Hasil bedah dokter terhadap anaknya menyatakan penyakit yang dialami buah hatinya bukan Hernia dan usus buntu.

“Masih diragukan, karena waktu pembedahan ada penyakit lain. Itu penyampaian dokter kepada istri saya yang disuruh masuk melihat langsung ke dalam, saat itu saya tidak di tempat dan lagi membeli obat keluar,” ujarnya mengisahkan kepada awak media, Jum’at (22/2/2019).

Untuk memastikan penyakit anaknya tersebut, pihak rumah sakit pun menyatakan harus ada uji Laboratorium di Pekanbaru serta memerlukan waktu 15 hari.

Sementara pasca pembedahan kondisi kesehatan anaknya terus menurun hingga koma selama satu minggu dan dilarikan ke ruang ICU.

Hal ini pun tentu saja membuat Miftahul Huda kian kalut saja.

Apalagi setelah 15 hari menunggu hasil laboratorim hasil tidak kunjung juga didapat.

"Setelah anak saya sadar, saya menolak untuk dikembalikan ke ruangan bedah. Lalu dipindahkan lah ke ruangan anak. Selama 12 hari anak saya dirawat di ruangan bedah, hanya sekali saya ketemu dengan dokter bedahnya. Itu pun karena saya marah ingin ketemu," keluhnya geram.

Baca: Maling Zaman Now! Bobol Konter Ponsel, Pemuda Ini Bagi-bagi HP Curian ke Pacar dan Teman-temannya

Setelah menunggu 20 hari akhirnya hasil uji Laboratorium dari Pekanbaru keluar.

Namun buah sang buah hati sudah menghembuskan nafas terakhir pada 4 Juli 2018 sekitar pukul 09.00 WIB pagi.

“Hari itu anak saya meninggal. Hari itu juga istri saya mendapat sms dari pihak ruangan bedah. Sampai anak saya meninggal baru ada sms dari ruangan bedah kalau penyakit anak saya bukan usus buntu dan hernia, kok bisa dokter mengambil tindakan operasi,” sebutnya.

Kejanggalan yang terjadi pada buah hatinya, membuat Miftahu Huda dan istrinya Nikmatus Saidah menduga telah terjari mal praktek.

Baca: Sukses Memikat Turis-turis Cantik, Yuk Intip Kehidupan si Manusia Gua Lewat Foto-foto Ini

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved