Program Makan Bergizi Gratis
Awalnya Antusias, Sekarang Anak di Inhil Trauma Makan Menu MBG, Orangtua Bekali Makan Siang
Peristiwa keracunan menu Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Tembilahan masih menyisakan trauma bagi murid
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Peristiwa keracunan menu Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Tembilahan masih menyisakan trauma bagi murid atau peserta didik.
Rata–rata orangtua atau wali murid saat ini lebih memilih membawakan atau mengantarkan langsung bekal untuk makan siang anaknya.
Wali murid masih khawatir dan program tersebut memang dihentikan sementara di sekolah yang menjadi korban dugaan keracunan.
“Setiap hari saya antar makan siang anak saya dari rumah saja, khawatir dan trauma orangtua. Iya memang di stop programnya (MBG),” ujar Arul, orangtua murid SDN 032 Tembilahan kepada Tribun Pekanbaru, Selasa (9/9/2025).
SDN 032 Tembilahan merupakan sekolah dengan korban terbanyak pada dugaan keracunan MBG di Tembilahan pada akhir bulan agustus lalu, sekitar 18 orang muridnya dilarikan ke rumah sakit setempat.
Padahal menurut Arul, sang anak bersama teman–temannya pada awalnya sangat antusias untuk menyantap menu MBG tersebut.
Hingga akhirnya sang anak mengkonsumsi menu MBG pada hari kedua yang berujung dengan dilarikannya puluhan murid ke rumah sakit.
“Anak saya siang itu makan juga dan habis. Alhamdulillah dia kuat, kami antisipasi juga dengan susu steril setelah tau ada yang dirawat malamnya,” imbuh Arul.
Setelah dua kali mengikuti program MBG dan bermasalah, menurut Arul, karena itu sang anak tidak mau lagi.
“Trauma dia. Kalau ada pun paling makan buahnya saja. Program ini bagus tapi harus dibarengi dengan sumber daya yang berkualitas, karena makan minum ini sensitif," pungkasnya.
Sementara itu Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Inhil berinisiatif mengeluarkan surat edaran ke sekolah pasca terjadinya keracunan MBG di Tembilahan.
Meskipun Disdik Inhil mengaku tidak terlalu banyak dilibatkan dalam proses MBG ini oleh pihak BGN di Inhil.
“Kita intruksikan memeriksa secara seksama menu MBG sebelum disajikan ke siswa, memang jadi bertambah tugas guru. Kita inisiatif saja demi anak – anak,” ujar Sekretatis Disdik Inhil, Fauzan Amrullah dikonfirmasi Tribun Pekanbaru terpisah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil juga memperkuat pengawasan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pembentukan ini juga sebagai langkah untuk terus memantapkan langkah dalam mendukung keberhasilan Program MBG.
Program MBG di Pelalawan Belum Menyentuh Semua Sekolah, Masih di Kecamatan Ini Saja |
![]() |
---|
Pengamat: Program MBG Jangan Justru Buat Was-was dan Krisis Kepercayaan Publik |
![]() |
---|
Progam MBG di Kuansing Baru Berjalan di Dua Kecamatan |
![]() |
---|
Belum Ada Menu MBG yang Bermasalah di Kota Pekanbaru, Dapur di SPPG Harus Higienis |
![]() |
---|
Program MBG di Kabupaten Siak Baru Berjalan di Kecamatan Tualang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.