Mengenal Skuadron 'Unta Terbang' Milik Israel: Unit Tertua tapi Sangat Diandalkan
Skuadron "Unta Terbang" itu juga adalah IAF (Angkatan Udara Israel) yang paling aktif dan ditakuti
Mengenal Skuadron 'Unta Terbang' Milik Israel: Unit Tertua tapi Sangat Diandalkan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Skuadron 100 bukan hanya unit Angkatan Udara Israel yang tertua.
Skuadron "Unta Terbang" itu juga adalah IAF (Angkatan Udara Israel) yang paling aktif.
Ia telah mengambil bagian dalam setiap perang yang dilakukan oleh Israelsejak Perang Kemerdekaan 1948.
Pesawat mata-matanya hampir selalu terbang melintasi perbatasan Israel-Lebanon, dekat Gaza , atau di mana pun mereka diminta untuk bertugas.
Mereka bertugas untuk mengumpulkan citra, mengamati target darat dan mendeteksi Hamas atau Aktivitas Hizbullah.
Ya, tugasnya adalah untuk memberikan kecerdasan visual dan penargetan agar serangan udara Israel yang dilakukan efektif.
Baca: Bir Halal Asli Buatan Palestina Ini Disukai Warga Israel
Baca: Tolak Atlet Israel, Malaysia Dicoret dari Ajang Kejuaraan Dunia, PM Mahathir: Israel Negara Penjahat
Skuadron ini dilengkapi dengan "Tzufit", Beech 200 Super King Air yang telah dimodifikasi.
Ia dimodifikasi dengan sistem pengawasan elektro-optik canggih (dan sebagian besar rahasia) yang bertindak sebagai pesawat mata-mata serta pos komando udara.
Selama penerbangan dalam pengawasan rutinnya, pesawat itu mengumpulkan data yang digunakan untuk membangun dan memperbarui basis data target darat
Baca: Bagaimana Hasil Survei Minat Baca Masyarkat Pekanbaru? Hanya 45 Persen yang Suka Membaca
Baca: Egy dan Saddil Gabung Pelatnas Timnas U-22, Ezra Walian Masih Belum Jelas
Baca: Tiga Pemain TNI di Timnas U-22 Naik Pangkat Satu Tingkat
Jika ada aktivitas yang mencurigakan, salah satu pesawat bisa segera bergegas mencari tempat tersebut.
Dengan kata lain, pesawat turboprop kembar yang dimodifikasi dan tampaknya tidak berbahaya, sebenarnya sangat penting untuk seluruh proses penghancuran.
Psawat Beech dari skuadron mendukung pasukan militer di Yudea dan Samaria, di perbatasan Gaza, dan juga telah terbang ke luar negeri.
Yakni saat mereka ikut serta dalam latihan bersama dengan Angkatan Udara Hellenic di Kreta.
Turboprop "Tzufit" juga lebih cepat dari pada drone dan tahan terhadap cuaca buruk.
Setelah target diserahkan ke platform serangan, serangan berikutnya dapat dibatalkan bahkan ketika rudal sudah ada di udara dalam perjalanan menuju target.