Bakal Kembali Unjukrasa, Guru Sertifikasi akan Turunkan 3.000 Orang
Ribuan guru SD dan SMP Sertifikasi Kota Pekanbaru berencana akan kembali turun ke jalan. Mereka akan menggelar aksi damai pada Senin (11/3/2019).
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ribuan guru SD dan SMP Sertifikasi Kota Pekanbaru berencana akan kembali turun ke jalan. Mereka akan menggelar aksi damai pada Senin (11/3/2019) besok.
Aksi ini merupakan buntut dari masih tidak adanya kejelasan terkait tuntutan para guru sertifikasi di Pekanbaru.
Guru SD dan SMP ini menuntut pemerintah kota merevisi Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru Nomor 7 tahun 2019.
Perwako itu meniadakan Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) bagi guru sertifikasi. Tahun 2018 lalu, para guru sertifikasi masih menerima tunjangan penghasilan sebesar Rp1 juta per bulan.
Terkait rencana aksi ini, dibenarkan oleh Kasat Intel Polresta Pekanbaru Kompol Sugeng Haryanto, saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (8/3/2019) sore.
Baca: Prabowo Dipastikan Kunjungi Riau Rabu Pekan Depan
Baca: PES 2019| DOWNLOAD Gameplay PES 2019 Terbaru, Akurasi Tendangan, Kecepatan, Permainan Lebih Ril
Dia mengaku sudah menerima surat pemberitahuan rencana aksi yang akan digelar oleh para guru ini.
"Iya ada, rencananya di Kantor Walikota Pekanbaru dan DPRD," katanya.
Meski demikian kata Sugeng, untuk Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP)-nya belum dikeluarkan.
"Belum dikeluarkan STTP-nya," sebut Sugeng.
Rencana aksi ini, disampaikan salah seorang guru bernama Zulnismarti.
Baca: Rusia Rilis Rekaman Pencegatan Pesawat Mata-mata AS di Atas Laut Baltik. Ini Penjelasannya
"Senin kami akan turun. Kami langsung urus izin untuk pengamanan kepada pihak kepolisian," papar salah seorang guru, Zulnismarti.
Guru SMP ini menilai bahwa janji pertemuan dengan Walikota Pekanbaru hanya lips service dari pemerintah kota.
Mereka tidak jadi bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru. Mereka hanya bisa bertemu dengan PGRI Pekanbaru.
"Pak sekko tidak mau memberi janji ya atau tidak apakah tuntutan kami akan diterima," ulasnya.
Zulnismarti menyebut bahwa guru tidak bakal melakukan pertemuan ulang.