Pekanbaru
Nyaris Bentrok, Massa Hadang Mobil Gubernur Riau Depan Gedung DPRD, Aparat dan Pendemo Ricuh
Ratusan masyarat Desa Koto Aman, Tapung Hilir, Kampar Riau memblokir pintu masuk dan pintu keluar gedung DPRD Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
"Demo tidak dilarang, demo diatur oleh undang-undang, silahkan, tapi sebagai warga negara indonesia, yan punya adat budaya timur, punya sopan santun," kata Kapoda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dihadapan pendemo yang akan menghadang rombongan gubenur Riau.
"Silahkan demo, tapi hargai orang lain," tambah Kapolda.
Baca: Waspada Macet, Aksi Demo Guru di depan Kantor Wako Pekanbaru, Cari Jalur Alternatif
Baca: Hari Ini Ada 3 Titik Lokasi Demo di Pekanbaru, Arus Lalu Lintas di Sejumlah Jalan Dialihkan
Ratusan warga dari Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar melakukan demo tepat di depan pintu masuk kantor DPRD Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru.
Tuntutan yang disampaikan dalam aksi demo kali ini masih sama dengan tuntutan pada aksi-aksi sebelumnya.
Yakni meminta pemerintah, baik pusat dan provinsi untuk menuntaskan koflik lahan di Desan Koto Aman.
Dimana warga menuding lahan mereka seluas lebih kurang 1500 hektare dikuasai oleh PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL).
Pendemo menyampaikan terkait perjuangan untuk mendapatkan hak-haknya yang diduga dirampas perusahaan.
"Kita tidak akan pulang ataupun mundur sebelum kami terlepas dari penjajah kapitalis di desa kami.
Yakni kembalikan lahan kami seluar 1500 hektar yang telah dirampas PT SBAL," kata Dapson, Koordinator Lapangan (Korlap) Demo Warga Desa Koto Aman.
Menurutnya, hampir 80 persen lahan kehidupan masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, Riau dikelola oleh perusahaan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) sejak tahun 1991.
"Itu adalah awal dari masa kelamnya anak cucu kami di sana. Dimana pada tahun iyu pihak asing mulai masuk ke tanah kami dan menyerobot lahan kami dengan modus perkebunan kelapa yang pada akhirnya berubah menjadi kebun kelapa sawit," kata Dapson.
Baca: 1 Unit Truk Pengangkut Barang Elektronik Eks Impor Ditegah Bea Cukai Pekanbaru
"Para pemangku jabatan di negeri ini sudah buta, tuli dan bisu terhadap nasib kami di desa yang terpencil dan tertindas. Kebohongan janji pada petingging Riau ini sudah membuat kami bosan, bahkan pemimpin di republik ini juga ikut memberi janji manis yang sangat menyayat hati kami masyarakat kecil," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
Saksikan juga berita video menarik dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com: