Makam Baharuddin Dibongkar, Orangtua Curiga Karena Anaknya Disebut Mati usai Makan Durian

Polda Sulsel membongkar kuburan Baharuddin, seorang mandor bangunan di Majene, Sulawesi Barat, yang tewas usai memakan tiga buah durian

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.com/ JUNAEDI
Dilaporkan meninggal dunia usai makan durian, kuburan mandor bangunan dibongkar kembali oleh polisi dna tim DVI Polda Sulsel. 

Makam Baharuddin Dibongkar, Orangtua Curiga Karena Anaknya Disebut Mati usai Makan Durian

TRIBUNPEKANBARU.COM - Petugas Polsek Bungoro, Pankep dan Tim DVI Polda Sulsel membongkar kuburan Baharuddin, seorang mandor bangunan di Majene, Sulawesi Barat, yang tewas usai memakan tiga buah durian.

Pembongkaran makam itu dilakukan karena orangtua korban curiga anaknya mati secara tidak wajar.

Ibu korban, Nurjannah, mengatakan pihaknya menemukan tanda-tanda tak wajar di tubuh anaknya.

Antara lain luka memar di punggung, leher patah, dubur mengeluarkan kotoran serta di kemaluan ditemukan cairan sperma.

Orangtua korban meminta polisi agar mengusut penyebab pasti kematian anaknya.

“Sebagai orangtua saya berharap penyebaba pasti kematian anak saya bisa dibongkar polisi,” kata Nurjannah saat ditemuia di lokasi pembongkaran kuburan anaknya, Jumat (29/3/2019) kemarin.

Baca: Ustaz Abdul Somad Ditanya Jamaah Cara Obati Penyakit yang Tak Sembuh, UAS: Banyak yang Tak Percaya

Baca: Ramalan Zodiak Besok, Minggu 31 Maret 2019: ARIES Bakal Dihantui Masa Lalu, Hasrat Leo Kembali Hadir

Baca: Bawaslu Sebut Adanya Dugaan Pelanggaran Penyalahgunaan Jabatan oleh Oknum Pejabat di Riau

Kuasa hukum keluarga korban, Hasfaruddin SH menyatakan, sejumlah tanda mencurigakan tersebut ditemukan saat keluarga memandikan korban.

Pihak keluarga meminta Hasfaruddin mendampingi mereka untuk melapor ke Polsek Bungoro, Pangkep.

Akhirnya kuburan korban yang telah dikebumikan pada 3 Januari 2019 lalu itu dibongkar ulang demi kepentingan otopsi.

“Setelah melaporkan, alhamdulillah direpons polisi. Akhirnya jenazah korban diotopsi petugas,” jelas Hasfaruddin.

Dilarang Lihat Jenazah

Selain dari tanda tak wajar di tubuh korban, orangtua juga menyimpan kecurigaan lain.

Pertama, Nurjannah sempat meminta paman korban, Heryanto agar korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi, tetapi ditolak dengan alasan tidak penting karena korban sudah meninggal dunia.

Selain itu, Nurjannah juga dilarang oleh Heryanto untuk melihat langsung kondisi tubuh anaknya sebelum dipulangkan ke kampung halaman di Majene.

Alasannya, jenazah korban nanti diantar langsung oleh Heryanto ke rumah duka di Majene, Sulbar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved