Berita Riau
Disperindag dan BBPOM Tinjau Pasar Ramadan
Disperindag Pekanbaru dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, melakukan peninjaun ke Pasar Ramadan di Jl Ronggowarsito Pekanbaru
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendra Efivanias
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Perindustrian dan Perdangan (Disperindag) Kota Pekanbaru dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, melakukan peninjaun ke Pasar Ramadan, Jalan Ronggowarsito, Senin (6/5/2019).
Hari pertama pelaksanaan peninjauan ke lapangan ini dilakukan sebagai upaya atau langkah antisipasi pemerintah kota Pekanbaru dan BBPOM, akan peredaran makanan yang tidak sehat dan membahayakan kesehatan masyarakat selama bulan ramadan.
Disperindag Kota Pekanbaru terjun bersama beberapa jajarannya dan BB POM Pekanbaru datang langsung bersama tim laboratorium guna mengambil sampel untuk setiap jenis makanan yang dijual di pasar itu.
Hasil cek labor langsung diketahui saat itu juga.
Lebih dari 50 pedagang kaki lima berjualan di Pasar Ramadan Ronggawarsito dengan berbagai aneka jajanan atau menu pelangkap berbuka puasa yang bisa dibeli dan dibawa pulang oleh masyarakat.
Baca: Gubri Serahkan Santunan untuk Keluarga Petugas Pemilu yang Meninggal
Baca: Saat Hendak Diringkus, Tersangka Ini Sempat Buang Narkoba
Suasana di hari pertama ramadan terlihat begitu ramai di pasar ini.
Ratusan masyarakat berdatangan untuk membeli aneka kuliner yang disediakan.
Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru, Muhammad Kashuri mengatakan, aksi terun ke lapangan oleh BBPOM merupakan upaya pengawasan yang disebut intensifikasi pengawasan pangan selama bulan ramadan sampai nanti pada saat hari raya idul fitri.
Kegiatan itu rutin dilakukan BBPOM Pekanbaru setiap tahun.
Tidak hanya pada saat bulan ramadan saja, namun pengawasan juga sudah mulai dilakukan pihak BB POM beberapa minggu sebelum masuknya bulan suci.
"Namun pada ramadhan ini frekuensi pengawasan lebih kita tingkatkan lagi. Kita tinjaun langsung ke lapangan dan mencek langsung seluruh makanan-makan yang dijual di pasar ramadan," ungkap Kashuri.
Kashuri menuturkan, intensifikasi pengawasan pangan itu, BBPOM Pekanbaru membagi dalam dua tim pengawasan.
Pertama adalah intensifikasi yang dilakukan sejak pagi hingga siang pada pangan olahan yang terkemas, seperti pangan olahan yang dibuat menjadi parcel maupun dalam bentuk kemasan yang lain.
Baca: Sidak di 2 Dinas Ini, Wagubri Temukan Ada 12 ASN Bolos Kerja
"Sarananya (penjual) kita awasi, produknya juga kita awasi. Sampai dengan hari ini untuk pangan olahan kita sudah lakukan intensifikasi selama dua minggu, ada 56 sarana yang kita lakukan pengawasan. Dan hasilnya kita jumpai beberapa pangan yang rusak, seperti susu kaleng yang penyok, kemudian beberapa pangan yang izin edarnya sudah habis ini juga kita amankan dan tidak dijual lagi ke masyarakat. Dari 56 ini, sekitar 32 sarana yang menjual produk yang tidak aman, langsung kita peringati, sangsi administrasi, dan produk langsung kita musnahkan," papar Kashuri.
Pada intensifikasi jajanan takjik atau di pasar ramadhan, Kashuri mengungkapkan, merupakan bentuk upaya BBPOM agar masyarakat yakin dan mempunyai rasa aman saat membeli segala kebutuhan di pasar ramadan.